Doa Minum Air Zam-Zam Lengkap dengan Artinya

Jakarta - Berkunjung ke Mekkah, umat muslim selalu menyempatkan diri untuk membawa air zam-zam untuk keluarga. Sebelum menikmatinya, baca doa minum air zam-zam terlebih dulu ya.

Air zam-zam biasanya dibagikan kepada orang-orang yang berkunjung ke rumah setelah kepulangan dari tanah suci. Banyak sekali yang menginginkan air ini ketika jamaah pulang dari Mekkah setelah melaksanakan ibadah haji atau umroh. Karena air zam-zam memiliki banyak sekali manfaat bagi orang yang meminumnya.

Tentunya apabila ingin mendapatkan manfaat dan keberkahan air zam-zam. Saat ingin meminumnya kita diwajibkan untuk membaca doa terlebih dahulu. Bagi umat muslim diwajibkan ketika ingin melakukan hal apa pun baik itu makan, minum dan aktivitas lainnya untuk membaca doa terlebih dahulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apakah ada doa khusus ketika meminum air zam-zam? Dikutip dari buku berjudul "Khasiat Air Zam-zam" oleh Taufiqurrohman, M.Si berikut doa minum air zam-zam :

"Allahumma inni as-aluka i'lman naafi'an, wa rizqan waasi'an, wasyifaa-an min kulli daa-in."

Artinya: Ya Allah sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang luas dan kesembuhan dari tiap penyakit.

Ketika minum air zam-zam kita disunahkan dalam keadaan berdiri dan menghadap kiblat kemudian berdoa.

Hadist-hadist tentang air zam-zam

Dari Shahih Muslim 3777: telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Ashim dari Asy Sya'bi dari Ibnu 'Abbas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam minum air Zam-zam dari gayungnya sambil berdiri.

"Sebaik-baik air di muka bumi adalah air zam-zam. Air tersebut bisa menjadi makanan yang mengenyangkan dan bisa sebagai obat penyakit".(HR.Muslim no.4520).

"Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam pernah membawa air zam-zam dalam botol atau tempat air. Ada orang yang tertimpa sakit, kemudian beliau menyembuhkan dengan air zam-zam." Diriwayatkan oleh Al Baihaqiy dalam Sunanul Kubro 5/202 dan Syu'abnul Iman 3/1520. Kholad bin Yazid bersendirian. Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shohihah no. 883 mengatakan bahwa hadits ini shahih karena memiliki penguat dari jalur Abu Zubair.

(lus/lus)