Wakapolres Klaten Kompol M Zulfikar Iskandar mengatakan, pihaknya mengerahkan Bhabinkamtibmas dan seluruh personel Polsek yang ada di wilayah hukum Klaten.
"Bukan hanya akan dilibatkan tetapi Bhabinkamtibmas wajib terlibat. Setiap ada kejadian datang ke rumah korban (sengatan tawon) dan memberikan sosialisasi agar tidak terus jatuh korban," kata Zulfikar saat ditemui detikcom usai acara bakti sosial di Terminal Klaten, Jumat (15/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Zulfikar, penanganan ancaman tawon bukan hanya tugas Pemkab Klaten.
"Masalah ini bukan hanya tanggung jawab Pemda saja. Tapi tugas kami juga di Forum Komunikasi Pimpinan Daerah," jelasnya.
Zulfikar mengungkapkan, setelah mendapat laporan kejadian warga yang meninggal dunia disengat tawon, dirinya lantas mendatangi lokasi. Bertemu dengan keluarga nenek Lanjar (62) yang menjadi korban, dan juga warga sekitar.
Dari keterangan warga Dusun Tegalyoso, Desa Sembung, Kecamatan Wedi, ada dua titik sarang tawon Vespa. Sarang pertama sudah ditangani relawan Damkar tetapi sarang kedua belum.
![]() |
Polres juga mendapat laporan ada sarang lain di Kecamatan Wedi. Laporan akan segera ditindaklanjuti dengan koordinasi instansi lain.
"Apabila sarang di bawah, maka bisa dibakar. Namun jika di atas ketinggian, bisa dengan cara disedot sehingga dibutuhkan alat penyedot," imbuh Zulfikar.
Diberitakan sebelumnya, Lanjar (62) warga Dusun Tegalyoso, Desa Sembung, Kecamatan Wedi dan Warsomo (87) warga Dusun Tegal Duwur, Desa Wadung Getas, Kecamatan Wonosari tewas disengat tawon Vespa. Keduanya dimakamkan pada Rabu (13/11/2019) lalu.
Kesiapan penanganan tawon juga diberlakukan di RSUD Bagas Waras Klaten.
"Kami sudah siap sejak lama karena RS sudah terakreditasi. Bahkan pernah menangani tahun lalu," kata Dirut RSUD Bagas Waras Klaten, Limawan Budi Wibawa.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini