Dua orang tersebut berstatus suami-istri, berinisial DS (24) dan DK (25). DS diamankan di sekolah tempatnya mengajar di Kampung Cibanteng, sementara DK diamankan di rumah kontrakan di Kampung Cibodas.
"Yang diamankan pertama suaminya saat sedang mengajar, disusul istrinya diamankan sekitar pukul 10.00 WIB. Saya juga sedang santai di rumah langsung diminta ikut oleh petugas kepolisian," kata Ure Suryadi (47), Ketua RT 03, kepada awak media.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Proses saat kedua suami-istri itu diamankan sangat cepat. Ada juga petugas yang masuk ke rumah kontrakan membawa kantong plastik berukuran besar," kata dia.
Saat ditangkap, DK sempat memberontak dan menyangkal dirinya sebagai teroris. Namun pihak kepolisian bergeming dan tetap membawanya ke dalam kendaraan.
"Yang perempuan sempat nyangkal sebagai teroris, nangis-nangis. Dia juga bilang ke saya katanya, 'Bu... Ibu... saya bukan teroris.' Polisi bilang ke dia, nanti kasih keterangannya di kantor," ungkap Imas (32), pengelola kontrakan tempat keduanya tinggal.
Kapolres Cianjur AKBP Juang Andi membenarkan soal adanya operasi di wilayah hukumnya. Namun ia meminta detikcom meminta konfirmasi ke Polda Jawa Barat atau Mabes Polri.
"Betul, ada yang diamankan, tapi untuk konfirmasi bisa ke Polda atau Mabes," ujarnya. (sya/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini