Seperti dilansir AFP, Kamis (14/11/2019), militer Israel melancarkan serangan udara ke wilayah Gaza dengan menargetkan posisi-posisi militan Jihad Islam sejak Selasa (12/11) pagi waktu setempat. Sejauh ini, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sedikitnya 26 orang tewas akibat gempuran udara tersebut.
Gempuran udara Israel ke Gaza itu dibalas dengan serangan roket yang menargetkan wilayah Israel bagian selatan. Militer Israel menyebut sekitar 220 roket ditembakkan ke wilayahnya, dari Gaza, sejak Selasa (12/11) pagi waktu setempat. Puluhan roket diklaim mampu ditembak jatuh oleh pertahanan udara Israel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditegaskan PM Netanyahu bahwa Israel tidak berniat memperburuk situasi di Gaza. Namun juga juga menyatakan bahwa 'hal ini bisa memakan banyak waktu' dan bahwa Israel akan merespons setiap serangan dari Gaza 'tanpa ampun'.
Diketahui bahwa aksi saling serang antara Israel dan militan Jihad Islam di Gaza berawal sejak Selasa (12/11) waktu setempat, ketika serangan udara Israel menewaskan seorang komandan Jihad Islam bernama Bahaa Abu el-Atta (41).
Israel menyebut Abu el-Atta bertanggung jawab atas serangan roket ke wilayah Israel, juga dicurigai tengah merencanakan serangan-serangan lainnya.
Ditegaskan oleh Israel bahwa pihaknya akan terus menargetkan posisi-posisi Jihad Islam, selama militan di Gaza itu terus menembakkan roket. Serangan-serangan udara Israel secara khusus ditargetkan terhadap posisi tim peluncur roket militan Jihad Islam.
Sejauh ini, tidak ada korban jiwa dari pihak Israel akibat serangan roket dari Gaza. Serangan roket itu hanya memicu kerusakan di beberapa titik.
Halaman 2 dari 2