"Ya, memang bus Zhongtong itu tidak dioperasikan, karena masih ada pengecekan secara menyeluruh terhadap videotron yang terpasang dalam bus," ujar Direktur Utama Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD), Pande Putu Yasa, saat dihubungi, Rabu (13/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk memastikan bahwa seluruh konten dalam bus tersebut, sudah tidak berfungsi kembali. Maka mulai kemarin sore sampai dengan saat ini masih dicek secara bersama-sama baik dari PT Transportasi Jakarta ataupun pihak PPD," tuturnya.
"Nanti kalau sudah selesai pengecekan akan dilaporkan secara tertulis kepada pihak TransJakarta, yang menyatakan dalam videotron tersebut sudah tidak ada lagi konten-konten yang bisa diputar," sambungnya.
Pande menyebut total ada 59 bus yang tengah dicek. Menurutnya, penonaktifan ini dilakukan hingga seluruh bus telah diperiksa dengan baik.
"Kita lakukan pengecekan secara menyeluruh terhadap 59 bus tersebut, sampai kita bisa memastikan bahwa semua bus sudah terperiksa dengan baik," kata Pande.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas TransJakarta Nadia Diposanjoyo meminta maaf atas iklan tak senonoh yang ditayangkan. Nadia mengatakan iklan tersebut terdapat di bus PPD dengan nomor 732. TransJakarta telah menegur PPD soal penayangan iklan ini. Iklan itu juga sudah dihapus.
"Terkait penayangan iklan vulgar pada bus PPD dengan nomor bodi 732 yang ada pada koridor 1, kami meminta maaf atas tersiarnya tayangan tersebut," kata Nadia saat dimintai konfirmasi, Selasa (12/11).
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini