Menag: Potensi Radikal di RI Kecil Banget tapi Kadang Itu yang Bahaya

Menag: Potensi Radikal di RI Kecil Banget tapi Kadang Itu yang Bahaya

Jefrie Nandy Satria - detikNews
Rabu, 13 Nov 2019 17:06 WIB
Menag Facrul Razi (Jefrie/detikcom)
Jakarta - Menteri Agama Fachrul Razi menanggapi aksi bom bunuh diri di Polrestabes Medan. Fachrul berbicara mengenai potensi radikal dan ancaman bagi keamanan nasional.

"Potensi radikal di Indonesia itu kecil banget, sangat, sangat kecil. Tapi kadang yang sangat kecil itu bahaya. Jadi bukan berarti kita ngomong radikalisme itu berarti sudah sangat wah, besar sekali di mana-mana, ndak. Di situ kan ada sekian juta manusia, satu seperti itu kan tapi yang kecil itu yang bahaya," kata Fachrul di gedung IASTH Universitas Indonesia, Jalan Salemba Raya, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (13/11/2019).


Fachrul menegaskan ancaman dalam bentuk apa pun akan terus dicegah. Fachrul mengutamakan pendekatan yang lunak dalam menangkal aksi terorisme.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sama-sama kita eliminasi lah, kita bangun daya tangkal, daya cegah, sama penindakan pada saat diperlukan. Tapi tetap upayanya soft banget, upayanya mengimbau-mengimbau," ujar dia.




Mantan Wakil Panglima TNI itu juga menyinggung sejumlah pihak yang mengutip ayat suci terkait sebuah masalah dan menyebarkannya di aplikasi percakapan. Menurut dia, pesan berantai tersebut kadang memuat informasi yang keliru. Namun banyak juga yang memuat informasi yang benar.

"Oh iya betul, itu ada persentasenya bisa ditanyakan tadi. WA di grup saya itu boleh dikatakan mungkin 50 persen banyak memasukkan masalah-masalah 'dikutip dari ayat ini... dikutip dari ayat ini....' Jadi banyak...," ujar dia.

"Ada banyak, yang benar banyak," sambung Fachrul saat ditanya kembali mengenai kebenaran dari broadcast yang mengutip ayat suci tersebut.


Ledakan di Polrestabes Medan terjadi sekitar pukul 08.45 WIB. Ledakan ini diduga berasal dari bom bunuh diri.

Pelaku bom bunuh diri diketahui bernama Rabbial Muslim Nasution tewas. Enam orang--empat di antaranya polisi--jadi korban luka.

Pelaku yang menggunakan atribut ojek online dan mengaku hendak mengurus SKCK sempat digeledah polisi sebelum masuk Polrestabes Medan. Penggeledahan dilakukan karena gerak-gerik mencurigakan. Saat itu, polisi meminta terduga pelaku membuka jaket dan tas ranselnya. Tak ditemukan benda mencurigakan sehingga pria itu masuk ke dalam lingkungan Polrestabes.

Sementara dari olah TKP, polisi menyita sejumlah material, seperti pelat besi, paku berbagai ukuran, hingga baterai. Polisi masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui jenis bom.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads