Demonstran memulai aksi konvoi dari kawasan Cemani, Grogol, menuju gedung DPRD Sukoharjo, Rabu (13/11/2019). Tiba di depan DPRD, beberapa peserta melakukan aksi teatrikal yang menggambarkan kesengsaraan rakyat.
Koordinator aksi, Sukarno, mengatakan kenaikan premi BPJS Kesehatan bakal semakin membebani rakyat, terutama buruh berpenghasilan pas-pasan. Dia juga mempertanyakan kualitas pelayanan kesehatannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sukarno mengatakan kenaikan premi tersebut akan menambah angka kemiskinan. Peserta pun dikhawatirkan akan berbondong-bondong turun ke kelas III.
"Tentu akan semakin banyak peserta yang nunggak bayar. Peserta akan beralih ke kelas III, sehingga kebutuhan kamar kelas III membeludak. Apakah bisa menjamin pelayanan semakin baik?" ujar dia.
![]() |
Selain itu, demonstran menyuarakan tuntutan lainnya. Mereka menolak revisi UU 13 Tahun 2003 terkait penghapusan pesangon serta meminta agar PP 78 Tahun 2005 tentang Pengupahan direvisi.
"Penghapusan pesangon itu sangat tidak manusiawi dan barbar. Belum lagi masalah pengaturan pensiun, penghapusan cuti haid, dan lain-lain," pungkasnya.
Menkes Usahakan Iuran Kelas 3 BPJS Tetap Rp 25.500/Bulan:
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini