Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung Ricky Gustiadi mengakui target pendapatan retribusi parkir sangat sulit dicapai tahun ini. Belum optimalnya keberadaan mesin parkir menjadi salah satu penyebabnya.
"Target kami Rp 72 miliar per tahun, posisi sekarang baru Rp 8 miliar. Target itu berat karena memang mesin (parkir) itu optimalisasinya tidak mudah," katanya di Balai Kota Bandung, Rabu (13/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain itu, kesadaran masyarakat (menggunakan) pembayaran nontunai (juga masih harus ditingkatkan)," katanya.
Ricky mengaku telah menyiapkan berbagai langkah demi mendongkrak pendapatan retribusi parkir, khususnya pada 2020. Salah satunya mengubah lembaga dari UPT parkir menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Dengan diubahnya bentuk lembaganya, pengelolaan parkir khususnya yang di jalan bisa lebih optimal. Pihaknya juga akan menyiapkan sumber daya manusia yang lebih profesional.
"Langkah upaya apa? Akan kami ubah lembaganya dari UPT jadi BLUD. SDM ditambah yang profesional. Kami juga akan lakukan penegakan hukum," ucapnya.
Melalui langkah yang telah disiapkan itu, dia optimistis tahun depan pendapatan retribusi parkir bisa lebih maksimal
"Tahun depan targetnya juga masih Rp 72 miliar. Tapi kami optimistis," ujarnya. (mso/err)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini