Dilansir dari Reuters, Selasa (12/11/2019), Morales sedang menuju ke Meksiko untuk mencari suaka ketika pasukan keamanan di Bolivia berusaha menumpas kekerasan atas pengunduran diri tokoh kiri yang telah lama melayani negara itu. Anggota parlemen saling mendesak untuk membentuk pengganti sementara.
Morales, yang berhenti setelah 14 tahun berkuasa terbang dengan pesawat Angkatan Udara Meksiko dari kota Chimore. Pesawat berhenti di Paraguay untuk mengisi bahan bakar, sebelum terbang ke Meksiko di mana ia akan tiba sekitar pukul 11.00 waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ebrard juga mengunggah foto Morales duduk sendirian di jet dengan ekspresi sedih, tanpa senyum, menampilkan bendera merah, putih dan hijau Meksiko di pangkuannya.
Di ibukota dataran tinggi La Paz, Bolivia, penutupan jalan masih diberlakukan setelah tentara dan polisi berpatroli hingga larut malam untuk mencegah pertikaian antara kelompok-kelompok politik dan penjarahan yang terjadi setelah pengunduran diri Morales. Mantan petani daun kelapa berusia 60 tahun yang karismatik itu dicintai oleh orang miskin ketika ia memenangkan kekuasaan pada tahun 2006.
Namun, dirinya bersikeras mencari masa jabatan keempat, menentang batasan masa jabatan dan referendum 2016 di mana rakyat Bolivia memberikan suara menentangnya. Presiden Paraguay, Mario Abdo, mengatakan negaranya bersedia memberikan suaka politik kepada Morales.
Usai Presiden Mundur, Polisi Bolivia Kibarkan Bendera Putih:
Dia menambahkan beberapa pemimpin di wilayah itu telah membahas bagaimana membantu memulihkan perdamaian di Bolivia.
"Jika dia mengundurkan diri, itu bukan kudeta. Dia mengundurkan diri," kata Abdo.
Baca juga: Presiden Bolivia Evo Morales Mundur |
Anggota parlemen Bolivia rencananya menggelar pertemuan pada Selasa waktu setempat untuk secara resmi menerima pengunduran diri Morales. Pertemuan itu juga bakal memutuskan pemimpin sementara sebelum Pemilu baru.
Morales akhirnya mundur pada hari Minggu (10/11) waktu setempat setelah Organisasi Negara-negara Amerika (OAS) menyampaikan laporan yang memberatkan tentang penyimpangan selama pemilihan Oktober lalu. Hal itu mendorong sekutu partai yang berkuasa untuk mundur dan tentara juga mendesak mundurnya Morales.
Bolivia dan Amerika Latin terbelah oleh kejatuhan Morales. Ada para pencela yang bersuka cita karena jatuhnya 'diktator' sementara para pendukung Morales mengecam kudeta oleh musuh-musuh sayap kanan yang bertekad untuk mengembalikan elite kapitalis Bolivia untuk berkuasa.
Halaman 2 dari 2