"Tadi sore angin kencang melanda Desa Temulus," kata Sekretaris Desa Temulus, Heni Hermawati, saat ditemui di Balai Desa Temulus, Selasa (12/11/2019).
"Angin melanda di dua dukuh, Dukuh Kambangan dan Karangmalang. Ini masih menunggu data yang masuk," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan di lokasi, sejumlah rumah di tepi jalan kampung Desa Temulus rusak. Sebagian besar rumah rusak karena atapnya terbang terbawa angin. Ada juga bangunan warung yang roboh.
Sejumlah warga terdampak sibuk memperbaiki atap rumahnya. Mereka bergotong royong dengan tetangga dan kerabat membenahi kerusakan. Ada yang naik ke atap membereskan genting, mengangkut material rusak, dan membereskan kayu atap.
Warga RT 2 RW 5, Dukuh Kambangan, Sumanto (35), mengungkapkan bangunan warungnya roboh tersapu angin.
"Sore tadi hujan. Bersamaan hujan, tiba-tiba angin puting beliung terjadi. Keras banget suaranya," kata Sumanto.
"Angin muter, tersapu semuanya. Hujan datang, langsung ada angin, bress. Warung mi ayam saya roboh," sambungnya.
![]() |
Camat Mejobo, Harso Widodo, menjelaskan ada dua desa di wilayahnya yang terdampak angin kencang, yakni Temulus dan Kirig. Saat ini pihaknya masih melakukan pendataan.
"Di Temulus ini ada 41 rumah yang rusak kena angin kencang, tersebar di empat RT. Masih ada empat RT lagi yang belum masuk datanya," katanya saat ditemui di lokasi terdampak di Temulus.
Dimintai konfirmasi terpisah, Kepala BPBD Kudus Bergas C Penanggungan mengatakan di Dukuh Krajan, Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, juga terjadi angin kencang.
"Ada delapan unit rumah yang atapnya kena angin puting beliung. Untuk penanganannya, warga melakukan gotong royong," kata Bergas dalam keterangannya melalui pesan singkat.
Halaman 2 dari 1
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini