Hadi mengatakan Ketum Gelora Anis Matta dan Waketum Fahri Hamzah mempercayakan kepemimpinan Gelora Kaltim kepada dirinya.
"PKS sudah tidak menggunakan saya lagi. Ketika ditawari untuk memimpin Partai Gelora saya terima. Karena saya ingin terus mengabdi untuk Kaltim," kata Hadi saat dihubungi, Selasa (12/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hadi dilantik langsung oleh Anis Matta pada Sabtu (9/11) setelah penandatanganan akta pembentukan Partai Gelora. Kepengurusan Partai Gelora menurutnya akan didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM pada awal Januari 2020.
"Saya akan membesarkan Partai Gelora Indonesia sebagaimana saya membesarkan PKS selama 20 tahun. Sekarang baru persiapan memenuhi kelengkapan fisik dan administrasi," jelasnya.
Bagi Hadi, Gelora punya pemikiran baru sebagai partai yang tidak terpolarisasi.
"Ini yang membedakan dengan PKS, karena Partai Gelora adalah partai nasionalis. Jadi tidak membeda-bedakan," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Partai Gelora akan dideklarasikan pada Januari 2020. Deklarasi akan dilakukan jika Gelora sudah dinyatakan boleh mengikuti pemilu.
Gelora saat ini tengah mempersiapkan dokumen kepartaian di Kementerian Hukum dan HAM yang diharapkan selesai pada Januari 2020.
"Asasnya adalah Pancasila, jati dirinya tetap Islam. Tapi kita ingin menghentikan seluruh perdebatan tentang polarisasi Islam dan nasionalis. Jadi kalau menanyakan apakah ini partai Islam atau nasionalis, ini adalah dua-duanya. Ini adalah partai Islam dan nasionalis, asasnya adalah Pancasila," kata Anis Matta, Minggu (10/11). (fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini