Fahri awalnya bercerita tentang kegelisahannya. Dia menyebut para inisiator Gelora merasa Indonesia belum keluar dari krisis.
"Ya kalau bicara Anda pernah dengar pidato Pak Anis Matta dan pidato saya kan dalam kurun waktu terakhir, kita punya teori tentang krisis, krisis Indonesia dalam 20 tahun ini," ujar Fahri di Hotel Regis Arion, Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (9/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fahri menjelaskan ada tiga krisis yang terjadi. Pertama, krisis naratif, yang salah satunya dikaitkan Fahri dengan isu celana cingkrang.
"Ya kan misalnya tentang isu radikalisme, isu konflik ideologi, ketidakmampuan kita menjurubicarai Pancasila dan narasi demokrasi kita. Itu muncul dan kontras sekali, ya kan. Ada Menteri Agama yang baru dilantik langsung bilang anti-celana cingkrang dan lain-lain," ujarnya.
Kedua, menurut Fahri, terjadi krisis kapasitas negara. Indonesia dinilainya masih belum mampu menyelesaikan masalah ekonomi, terlebih lagi kasus korupsi masih merajalela.
Kemudian yang ketiga, jelas Fahri, adalah krisis kepemimpinan. Menurutnya, sistem presidensial yang dianut Indonesia belum begitu kuat.
"Bahkan kami pernah memberikan saran kepada Presiden bagaimana krisis kepemimpinan itu diatasi dengan cara membentuk lingkaran, membantu dan memperkuat presidensialisme," kata Fahri.
"Saya termasuk yang membela Presiden supaya menyetujui UU KPK dan jangan mengeluarkan perppu itu karena untuk mengembalikan presidensialisme supaya kuat, bahwa di republik ini, presiden itu riil. Gitu loh. Itu yang kita sampaikan," lanjut Fahri.
Menurutnya, krisis-krisis itulah yang ingin diperbaikinya dengan pembentukan Partai Gelora. Menurutnya, Partai Gelora menawarkan solusi.
"Nah, itu yang mau kita perbaiki dengan partai ini dan partai ini tawaran ide saja. Kita tawari saja kalau ada yang beli ya laku, kalau nggak ada yang beli, ya nggak laku. Tapi bahwa ada problem, ada demand yang besar untuk menghadapi krisis ini ya. Saya kira itu. Dengan adanya konflik seperti itu saja, itu sudah pertanda bahwa Indonesia harus punya jalan tengah untuk menyelesaikan konflik," tutur Fahri.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini