Muhammad Ilham salah satu siswa dari SMK tersebut menjelaskan, pembasmi hama tersebut menyerap tenaga surya yang nantinya akan menjadi sumber tenaga untuk menggerakkan pemompa di alat pembasmi hama. Jadi petani tidak harus memompa kembali alat pembasmi hamanya.
"Nanti ini sistemnya akan masuk ke baterai yang ada di pembasmi hama ini, lalu nantinya akan ada sistem untuk mengatur frekuensi pembasmi hama yang jangkauannya lebih luas dari pembasmi biasa," ujar Ilham saat ditemui oleh detikcom di pameran pertanian dalam penyelenggaraan Kongres II Partai NasDem di JIEXPO Kemayoran, Sabtu (9/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadikan di daerah saya tuh banyak sawah dan yang nyemprot pembasmi hama itu sudah tua rata-rata, jadi kami buat alat ini untuk mempermudah kerja mereka," ujar Ilham.
Pembina tim siswa SMK Muhammadiyah 1, Muhammad Afrizal Fariz mengatakan alat pembasmi hama dengan memanfaatkan tenaga surya tersebut adalah bentuk dari sistem pembelajaran yang ada di sekolahnya. Sehingga setiap siswa diharuskan untuk membuat penemuan-penemuan yang baru.
"Jadi setelah sudah dikumpulkan semua, baru kita tentukan mana yang paling pas untuk kita buat. Setelah itu kita dan baru kita buat," ujar Fariz.
Fariz mengungkapkan, para siswa mendapatkan ide untuk membuat pembasmi hama tenaga surya tersebut dari lampu-lampu tenaga surya yang ada di sepanjang perjalanan dari sekolah mereka ke tempat survei.
"Jadi anak-anak ini menentukan sendiri kalau mereka mau memakai panel surya, lalu mereka juga mencatat apa saja keluhan dari petani," kata dia.
Fariz juga meminta kepada pemerintah untuk terus memonitor dan mendukung setiap pengembangan dari penemuan karya anak bangsa dengan mensosialisasikan penemuannya tersebut lebih gencar lagi.
"Semoga pemerintah bisa mensosialisasikan lebih karya anak bangsa khususnya karya anak SMK secara luas ke seluruh petani di Indonesia," tandas Fariz.
Stand dari siswa SMK 1 Muhammadiyah ini adalah satu dari sekian banyak stand yang ada di acara Kongres II Partai NasDem yang bertemakan Restorasi Untuk Indonesia Maju. Dalam pameran ini, terdapat 15 entitas perusahaan dan lembaga riset dan pengembangan (R&D) yang bergerak dalam bidang teknologi pertanian. (prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini