"412 ini mesti dicanangkan tahun pedestrian dan ruang terbuka hijau. Karena kalau (jalur) pedestrian itu mesti dibangun juga pohonnya. Ditanam juga pohonnya yang bagus, yang kanopinya bagus," kata Deng Ical kepada wartawan di Makassar, Sabtu (9/11/2019).
Menurutnya, ketersediaan jalur pedestrian di Makassar masih sangat minim karena pembangunannya belum diintegrasikan dengan baik. Jalur pedestrian yang dibangun di satu lokasi belum terhubung ke lokasi lainnya yang juga dibangun jalur pedestrian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibatnya, pembangunan jalur pedestrian terkesan tidak maksimal perencanaannya dan tidak tersosialisasikan dengan baik ke masyarakat. Padahal pembangunan jalur pedestrian perlu sosialisasi dan dukungan yang baik dari masyarakat.
"Karena kalau kita bangun (jalur) pedestrian, banyak hal yang dikorbankan (untuk masyarakat). Kenyamanannya sementara, yang kedua ruang publik sementaranya, sempadannya. Itu mesti dilakukan crash program betul, supaya orang semua sadar dalam 6 bulan misalnya, maka kita rombak habis-habisan," jelas dia
Wakil Wali Kota Makassar periode 2014-2019 ini menyebut keterbatasan anggaran masih menjadi salah satu hambatan pembangunan jalur pedestrian di Makassar. Namun masalah keterbatasan anggaran dapat diselesaikan dengan kerja sama Pemkot Makassar dengan pemangku kepentingan lainnya, seperti Pemprov Sulsel dan para pelaku dunia usaha.
"Makanya mesti pemangku kepentingan yang lain ikut, pengusahanya ikut, masyarakatnya juga bisa menerima itu. Kalau anggaran itu kan tinggal bagaimana goodwill pemerintah. Mungkin 2020 awal langsung digenjot. Atau 2020 akhir digenjot oleh Pak Pj (Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb)," jelasnya.
"Dan ini kita kerja sama dengan teman-teman yang lain, bisa menggunakan CSR perusahaan, bisa menggunakan partisipasi dari teman-teman pengusaha," lanjutnya.
Agar semua pemangku kepentingan terlibat dalam pembangunan jalur pedestrian, harus ada perencanaan yang jelas dari Pemkot Makassar. Deng Ical menyebut pembangunan jalur pedestrian memang tidak direncanakan dengan maksimal dan tidak disosialisasikan dengan baik.
"Jadi mesti ada blue print yang disepakati bersama antara pemangku kepentingan dan dimotori oleh pemerintah (Kota Makassar)," ujarnya.
Rencana pembangunan jalur pedestrian di Makassar ini dilakukan terintegrasi dan dimulai dari daerah-daerah strategis. Nantinya lokasi jalur pedestrian di lokasi tersebut dijadikan contoh untuk pembangunan di wilayah lainnya.
"(Yang perlu dimulai bangun jalur pedestrian) mulai Jalan Haji Bau sampai Jalan Ahmad Yani. Jalan-jalan tertentu saja yang boleh masuk kendaraan untuk ngedrop (untuk menurunkan penumpang), nanti kita hitung indeks pejalan kakinya," imbuh Deng Ical, yang berniat maju di Pilwalkot Makassar 2020.
"Kalau misalnya dari Hasanuddin ke pantai atau misalnya pantai ke Hasanuddin, jadi tinggal dikasih kajian misalnya boleh lewat mobil tapi yang lainnya tidak. Dan itu diperbaiki jalur pedestriannya, ruang terbuka hijaunya dijaga. Jadi, walaupun jalan kaki orang, hujan pun juga orang masih bisa jalan. Jadi bisa bersepeda, bisa jalan kaki, sehingga orang bisa nyaman berada di situ," papar Deng Ical. (nvl/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini