Jakarta - AE (13), siswi SMPN 229 Kebon Jeruk, Jakarta Barat, merasa heran mengapa dirinya menjadi sasaran penyiraman air keras. Sedangkan dia mengaku tidak pernah memiliki masalah dengan orang lain.
"Aku nggak punya masalah, aku nggak ribut-ribut sama siapa pun, nggak ada berantem sama siapa pun," kata AE saat ditemui
detikcom di rumahnya di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (7/11/2019).
AE menuturkan polisi menyebutkan dirinya sudah diincar pelaku. Pelaku sudah menyurvei kegiatan AE sehari-hari.
"Kata polisi sih aku
udah diikutin sama pelakunya. Dia itu
udah tahu jadwal aku pulangnya kapan, aku
ngapain ke sekolah," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makanya bisa jadi dia itu
udah ngikutin aku dari naik angkot. Pas aku turun katanya dia kayak
muterin arah di depan belokan," sambung AE.
Sementara itu, AE mengaku tidak mengenal pelaku. Namun, dia ingat ciri-ciri wajah pelaku.
"Aku
sempet ngeliat wajah pelaku, cuman rada samar-samar. Dia laki-laki sekitar masih remaja umur 18-20 tahun
gitu," jelas AE.
Pelaku saat itu disebutnya menggunakan motor matik. Pelaku beraksi seorang diri.
"Dia nggak pakai helm, nggak pakai apa-apa (penutup kepala)," imbuhnya.
Selain itu, AE menyebutkan, pelaku memakai baju putih dan celana jins biru. Pelaku memiliki rambut keriting.
"Terus punya kumis tipis-tipis, terus juga warna kulitnya tuh sawo
mateng cokelat. Sisanya samar-samar," tuturnya.
Sementara itu, AE mengaku tidak ingat pelat nomor motor pelaku. Pelaku langsung melarikan diri sesaat setelah kejadian.
Penyiraman air keras terjadi pada saat korban baru pulang sekolah pada Selasa (5/11) sore. Dia sedang berjalan bersama temannya, P, tiba-tiba didekati pelaku yang menyiramkan air keras ke wajahnya.
Kasus ini telah dilaporkan ke polisi. Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini