Humas PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau Fendrick Sondra mengatakan pembatalan penerbangan karena PT Gapura Angkasa selaku ground handling yang melakukan penanganan operasional darat untuk Sriwijaya tidak bisa melakukan penanganan. Hal itu karena ada arahan kantor pusat PT Gapura.
"Akhirnya penumpang dimediasi oleh PT Angkasa Pura II dan saat ini situasinya sudah kondusif," ujar Fendrick seperti dilansir Antara, Kamis
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengakui memang ada sedikit kericuhan karena penumpang menuntut kepastian pemberangkatan. Saat ini, Eksekutif General Manajer PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau, Yos Suwagiyono, telah melakukan koordinasi dengan Kepala Otoritas Bandara Wilayah VI Padang dan Pimpinan Sriwijaya Air agar permasalahan ini segera dicarikan solusi sehingga penumpang segera diberangkatkan.
Sampai saat ini sejumlah penumpang sudah diberangkatkan dengan maskapai lain, dan sebagian masih mau menunggu keberangkatan dengan Sriwijaya Air.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari petugas konter Sriwijaya di BIM ada penumpang yang meminta kompensasi keterlambatan. Selain itu untuk pengalihan dengan penerbangan lain masih memungkinkan karena kursi yang tersedia untuk rute Padang-Jakarta masih ada.
Sementara karena belum ada kejelasan dari pihak Sriwijaya, akhirnya PT Angkasa Pura II menarik pesawat ke hanggar. Belum ada tanggapan dari Humas Sriwijaya Air saat dihubungi Antara.
Simak juga video Sriwijaya Air Angkut Durian, Penumpang Tolak Terbang:
(imk/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini