Jakarta -
Jembatan penyeberangan orang (JPO) di antara Menara Astra dan Wisma Bumiputera di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, kini tidak lagi beratap. Apa kata para pejalan kaki?
Salah satu karyawan bernama Panji bingung apabila hujan dan harus melewati JPO tanpa atap. Panji mengaku kerap melintas di JPO ini.
"Ya
gimana ya, saya nggak terlalu banyak masalah ada atap atau nggak, tapi kalau hujan repot juga sih ya. Untung saja nggak lagi hujan ini," kata Panji di atas JPO tanpa atap, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (5/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panji mengatakan lebih baik JPO menggunakan atap karena lebih mempermudah pejalan kaki. Dia juga mengaku kesulitan karena saat ini terpaksa melewati stasiun MRT jika kondisi sedang hujan.
"Ya (kalau hujan) saya biasanya paling lewat bawah MRT sih, jauh lagi sih yang pasti, jadi lebih jauh lagi, (lebih baik) ada atap sih, apalagi musim hujan kayak sekarang ya jadi lebih gampang
aja dan lebih cepat," ucap Panji.
 JPO tanpa atap di Sudirman. (Matius Alfons/detikcom) |
Pemprov DKI beralasan atap dicopot agar pejalan kaki bisa melihat pemandangan. Menurut Panji, hal itu tidak berpengaruh.
"Sebenarnya mau ada atap atau nggak ada atap, kita juga masih bisa
liatin juga pemandangan, ada atap kan ada celah juga buat liat, jadi ya nggak terlalu berpengaruh sih," ungkapnya.
Tanggapan serupa disampaikan warga lainnya, Fajar Amriza, yang mengaku terganggu karena tidak adanya atap JPO. Selain karena bisa kehujanan, dia juga mengaku kepanasan.
"Dengan JPO ini kalau nggak ada atap
keganggu sih kayak hempasan angin, kehujanan, kepanasan juga. Jadi JPO menurut saya harus ada atap untuk melindungi," ujarnya.
Sementara itu, salah satu karyawan bernama Wisnu tak keberatan dengan JPO tanpa atap. Selain bisa menikmati pemandangan, dia merasa JPO lebih lebar.
"Ya lebih luas sih, lebih
space-nya, pemandangan saya juga lebih
dapet view-nya, mungkin kalau hujan sih agak repot ya, tapi pejalan kaki harusnya siap payung sih, kalau pagi juga nggak terlalu panas, tapi kalau siang sih panas pasti, tapi orang kantor kan pagi atau sore
aja lewatnya jadi bagus juga lebih luas," ujarnya.
Meski demikian, Wisnu berpendapat lebih baik JPO tetap beratap. Namun, atapnya harus bersih dari
billboard atau spanduk iklan.
"Yang ada atapnya tapi yang ergonomois, atap yang nggak ada
billboard dan sebagainya," sebut Wisnu.
 JPO tanpa atap di Sudirman. (Matius Alfons/detikcom) |
Sebelumnya diberitakan, salah satu jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jalan Sudirman, Jakarta, kini tak lagi beratap. Ternyata Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sengaja melepas atap JPO agar pejalan kaki bisa menikmati pemandangan kota tanpa penghalang.
"Jadi tidak hanya sebagai fungsi menyeberang, tapi jadi wahana bisa memandang Jakarta secara luas terbuka. Kan (pemandangan) gedung semua," ucap Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho, saat dihubungi, Selasa (5/11).
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini