Jakarta -
Pemprov DKI menebang sejumlah pohon angsana di trotoar seberang Stasiun Cikini, Jakarta Pusat. Bagi koalisi pejalan kaki, penebangan pohon-pohon di trotoar tersebut menggangu dan bikin panas.
"Prosesnya, iya mengganggu. Juga setelah itu juga menjadi panas bagi pejalan kaki," ujar aktivis Koalisi Pejalan Kaki Ahmad Safrudin kepada detikcom, Selasa (5/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahmad menjelaskan penebangan pohon di trotoar itu berlawanan dengan komitmen Pemprov DKI untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 30% pada tahun 2030.
"Jelas, bahwa penebangan-penebangan pohon tersebut kontradiktif dengan komitmen pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, menurunkan temperatur iklim local dan memerangi heat island, serta menjerab berbagai pollutant pencemaran udara," ucap dia.
Pemprov DKI, dikatakan Ahmad, berkomitmen melindungi iklim untuk menurunkan emisi rumah kaca. Untuk itu, banyak hal mesti dilakukan melalui strategi yang comprehensive sekaligus holistic yang mencakup mitigasi dan penyerapan (capture) gas rumah kaca.
"Penyerapan (capture) gas rumah kaca terutama CO2 yaitu hanya dengan mempertahankan tegakkan pohon yang ada di kota Jakarta (baik di lahan kering: green belt/jalur hijau, sempadan jalan; maupun di lahan basah: rawa-rawa dengan mangrove/kawasan estuaria, sempadan kali) sembari meningkatkan luasan RTH (ruang terbuka hijau) senyampang
meningkatkan jumlah tegakkan pohon yang akan menyerap CO2," tutur dia.
Ahmad juga mengatakan pohon-pohon sejenis Angsana memiliki nilai estetikan dan artistic tinggi karena bentuk akar dan batang pohon yang tak beraturan. Soal risiko tumbang, dia menyarankan agar dilakukan pemangkasan dahan secara teratur, bukan diantisipasi dengan penebangan.
"Hendaknya tidak mengorbankan fungsi pohon dalam perlindungan ekologi dan iklim; termasuk pohon di trotoar," jelasnya.
Sebelumnya, Pemkot Jakarta Pusat menyebut pemotongan pohon sebagai salah satu antisipasi musim hujan. Pohon-pohon rindang itu dikhawatirkan roboh dan menimpa pengguna jalan.
"Itu rindang, terlalu ini. Takutnya nibanin jalan kan mau musim hujan," ucap Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi, saat dihubungi, Senin (4/11).
Irwandi mengatakan saat ini Pemprov DKI sedang menggiatkan penebangan, pemotongan, atau pemangkasan ranting pohon. Dengan demikian, kejadian pohon tumbang saat hujan besar dapat diminimalisir.
"Itu kan, kita (masuk) musim hujan. Pohon sudah tua, yang ke jalanan di-toping (pangkas bagian atas), ada dipotong, kan masuk musim penghujan," ujarnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini