Jakarta - Tim Polsek Kalideres menangkap ketua dan lima anggota
geng motor 'independen' yang bikin resah warga Jakarta Barat. Ketua
geng motor independen, J (32), ditembak mati karena berupaya melawan petugas.
Kapolsek Kalideres AKP Indra Maulana mengatakan penangkapan anggota geng motor tersebut bermula saat J bersama anggotanya RA, NA, PB, SY dan ED berkeliling menggunakan sepeda motor dari Tangerang, Minggu (20/10). Selain mereka yang ditangkap, ikut juga puluhan motor lain sambil membawa senjata tajam.
"Sekitar pukul 01.45 WIB, ketika tersangka dan gerombolannya melintas di Jalan Peta Selatan RT 06 RW 03 Kalideres Jakbar, mencegat korban T, sambil tersangka mengacungkan celurit hingga korban takut dan menjatuhkan sepeda motornya ditinggal kabur dan kemudian diambil oleh tersangka dan kawan-kawannya," kata Indra di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (1/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Barang bukti yang diamankan polisi Foto: Wilda/detikcom |
Gerombolan geng motor itu kemudian bergerak menuju Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres. Di depan rumah sakit tersebut, mereka kembali mencegat dua pemotor dan mengacungkan celurit hingga kedua korban kabur. Motor korban pun dibawa kabur.
Atas laporan tersebut, tim Polsek Kalideres melakukan penyelidikan untuk menangkap para pelaku. Pada Senin (21/10) lalu, tim menangkap lima orang tersangka RA, NA, PB, SY dan ED di kawasan Cengkareng.
"Tim menyita satu unit sepeda motor honda vario putih milik korvan R. Sedangkan 2 unit sudah dijual," ujar dia.
Pada pukul 03.30 WIB tadi, tim mendapatkan informasi bahwa ketua geng motor independen, J, berkeliling menggunakan sepeda motor di Jalan Utan Jati Raya, Kalideres, Jakbar. Saat tim akan melakukan penangkapan, tersangka berusaha melawan petugas dengan menggunakan celurit.
"Karena mengancam keselamatan anggota. Maka anggota mengeluarkan tembakan peringatan sebanyak dua kali. Di situ tersangka masih tidak menyerah dan masih menyerang, akhirnya dilakukan tindakan tegas mengenai dada sebelah kiri. Setelah tersangka roboh, dilarikan ke rumah sakit, dan setelah dilarikan dokter menyatakan meninggal dunia," ujar dia.
Menurut Indra, anggota geng motor tersebut memang kerap menyasar warga yang sedang berkendara. Mereka membawa senjata tajam dan bisa jadi membacok korban.
"Kemudian apabila korban itu terlihat lemah mereka bisa saja langsung membacok dan bisa juga mereka langsung menendang si korban sampai terjatuh. Dan ketika korban terjatuh dan terluka, motor yang dikemudikan oleh korban itu langsung mereka dan mereka bawa kabur," kata Indra.
Sejumlah orang terluka akibat ulah geng motor tersebut. Namun polisi belum mendapatkan laporan mengenai adanya korban yang sampai meninggal dunia.
"Kelima korban itu 3 orang yang terluka. 1 luka bacok di daerah hidung terus kemudian lainnya luka pukul saja karena mereka sempat melarikan diri. Namun motornya terambil semua," papar dia.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini