"Para jemaah sekalian yang mulia, Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda," kata Fachrul Razi dalam khotbahnya di Masjid Istiqlal, Jalan Taman Wijaya Kusuma, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2019):
Fachrul mengutip potongan surah Al-Hujurat. Dia mengatakan Allah SWT amat mudah jika ingin membuat seluruh manusia di muka ini menjadi satu kelompok. Perbedaan di muka bumi ini, kata Fachrul, bertujuan agar manusia mengenal satu sama lain.
"Pertanyaannya adalah kenapa Tuhan menciptakan bangsa dan manusia yang berbeda-beda, jawaban utama di ayat ini adalah supaya saling mengenal satu sama lain. Dengan saling mengenal itu, kita dapat belajar dengan baik dari satu dari dengan yang lain," kata Fachrul Razi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam situasi seperti ini, jelas kita sudah berbeda-beda, Tuhan ingin kita bersatu. Ini letaknya ibadah, inilah letaknya toleransi, di sini letaknya kemudian tentang kasih sayang, hubungan silaturahmi antara satu dan yang lainnya," kata Menag Fachrul Razi.
Fachrul Razi melanjutkan Allah SWT menurunkan Rasulullah Muhammad SAW ke muka bumi sebagai penuntun manusia untuk bersatu dan membawa berkah bagi alam. Selain itu, seorang pemimpin, kata Fachrul, harus berlaku adil ke semua pihak.
"Islam juga memberi pelajaran kepada para pemimpin kalau pemimpin tidak adil pasti rakyatnya tidak bahagia," tutur dia.
Masih dalam khotbahnya, Fachrul Razi menyinggung soal orang-orang yang berbuat kejahatan secara sembunyi-sembunyi. Menurutnya, kejahatan sekecil apa pun tak bakal bisa disembunyikan dari hadapan Allah SWT.
"Acap kali orang melakukan kejahatan di ruangan sempit, di ruang tertutup. Misalnya seperti orang di KPK nggak lihat, atau... dianggapnya tidak ada orang yang tahu. Allah katakan, 'Sesungguhnya Aku Maha Mendengar dan Maha Melihat. Di mana pun kau melakukan perbuatan yang melanggar, Aku akan tahu'," sebut Fachrul Razi.
Fachrul Razi kembali berbicara soal perbedaan di muka bumi. Menurutnya, manusia sudah berusaha menyatukan semua elemen dengan membentuk Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Adapun Indonesia, kata dia, adalah miniatur dunia yang amat beragam dan itu harus disyukuri.
"Kita harus merasa bahagia bahwa para pendiri-pendiri bangsa itu sudah membangun konsep-konsep agar kita tidak terpecah-belah," tegas Fachrul Razi.
Sekali lagi, Menag Fachrul Razi meminta rakyat Indonesia bersyukur. Terlebih, kata Fachrul, bangsa ini sudah sadar akan pentingnya kedamaian dan toleransi.
"Bersyukur bahwa rakyat Indonesia sangat sadar mengenai kedamaian, butuhnya toleransi dan kita pantas berterima kasih pada para ustaz dan ustazah yang selalu menyiarkan syiar Islam ke berbagai pelosok Indonesia dengan selalu menghadirkan kegiatan-kegiatan yang penuh toleransi," kata Menag.
"Kita harus terima kasih juga pada organisasi Islam seperti NU dan Muhammadiyah dan lain sebagainya yang berperan pada bangsa menciptakan kader-kader yang... Islam yang rahmatan lil alamin," dia menambahkan.
Menag Fachrul Razi menekankan pentingnya toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Toleransi, katanya, tak bakal mengurangi kadar iman seseorang.
"Hendaknya kita betul-betul menerapkan masalah toleransi dan toleransi itu tidak sedikit pun akan mengurangi iman dan takwa kepada Allah SWT. Sebagaimana disampaikan di surah Al-Kafirun, 'Aku tidak menyembah Tuhan yang kau sembah, dan kau pun tidak menyembah Tuhan yang aku sembah. Bagimu agamamu, bagiku agamaku'. Sikap ini justru sangat tegas toleransi tak tidak sedikit pun mengganggu iman dan takwa kita kepada Allah SWT," ucap dia.
Fachrul Razi menambahkan Indonesia mendapat atensi dari pihak luar karena kehidupan Islam yang damai. Katanya, banyak yang melakukan kajian terhadap Indonesia.
"Kita juga harus berterima kasih pada pengamat dunia yang menjadikan Indonesia sebagai sumber, bagaimana Islam yang rahmatan lil alamin," kata Fachrul Razi.
"Karena begitu banyaknya kajian-kajian di Indonesia, maka pemerintah telah atau sedang membangun sebuah Universitas Islam Internasional dan universitas itu sedang dibangun, insyaallah awal tahun depan itu akan dibangun. Mungkin akan menjadi universitas yang terbesar yang ada di Indonesia," tutur Fachrul Razi.
Halaman 2 dari 3
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini