Sistem 2-1 Diundur, Muncul Wacana Ganjil-Genap Atasi Kemacetan di Puncak

Sistem 2-1 Diundur, Muncul Wacana Ganjil-Genap Atasi Kemacetan di Puncak

Sachril Agustin Berutu - detikNews
Kamis, 31 Okt 2019 15:14 WIB
Konferensi pers rapat evaluasi sistem 2-1 Jalan Raya Puncak. (Sachril Agustin Berutu/detikcom)
Kabupaten Bogor - Uji coba sistem pembagian ruas jalan menjadi 2-1 untuk mengatasi kemacetan di Puncak, Bogor, Jawa Barat, diundurkan. Konsep lain untuk mengatasi kemacetan pun muncul, salah satunya ganjil-genap.

Sekretaris Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Hindro Surahmat mengatakan permasalahan kemacetan di Jalan Raya Puncak harus dilakukan secara komprehensif. Ada berbagai hal yang harus dilakukan.

"Saya kira kita berpikir satu paket, jangan berpikir 2-1. Arus lalu lintas Puncak itu kita berikan satu paket, bisa 2-1 digabung dengan ganjil-genap, juga bisa dengan manajemen lain. Jadi konsep kita tidak hanya 2-1 saja. Inilah konsep pemikiran awal seperti itu," kata Hindro dalam konferensi pers rapat evaluasi sistem 2-1 Jalan Raya Puncak, di Kantor Bupati Bogor, Komplek Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (31/10/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dia mengatakan saat ini pihaknya berfokus menyelesaikan infrastruktur. Menurutnya, penataan harus dilakukan secara bersamaan.

"Infrastruktur diselesaikan, dilakukan kanalisasi 2-1, juga ganjil-genap. Itu bisa dilakukan bersama-sama, tinggal keputusan mana yang diambil. Jadi mikirnya memang harus satu paket. Jadi konsep kita tidak hanya 2-1 saja. Tapi kita coba dulu yang terkait dengan 2-1," ujar Hindro.

Sementara Kasat Lantas Polres Bogor AKP Fadli Amri mengatakan penerapan sistem ganjil-genap di Puncak untuk mengurai kemacetan belum bisa dilakukan dalam waktu dekat. Dia mengatakan saat ini harus ada upaya untuk membuat masyarakat berpindah dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.

"Terkait ganjil-genap, kita tidak bisa membatasi orang yang mau ke Puncak. Saya mau liburan, ternyata hari H, ganjil. Kendaraan saya genap. Nah, ketika itu dibatasi, kita harus memberikan jalan keluar atau solusi. Jadi mungkin diberi perpindahan ke angkutan umum," ucap Fadli.

Dia menjelaskan pengendara yang pelat kendaraannya tidak sesuai dengan sistem ganjil-genap bisa tertahan di suatu tempat sampai lalu lintas dibuka kembali. Dia pun menyarankan penyediaan tempat parkir sebelum masuk ke jalan yang diterapkan ganjil-genap agar masyarakat tetap bisa berwisata ke Puncak.


"Misalnya tertahan karena ganjil-genap di Exit Tol Ciawi, ya mungkin kita harus sediakan dia harus parkir di mana. Kemudian, ketika dia harus mengakses Puncak, dia naik apa. Karena kasihan juga sudah jauh datang, harus putar balik lagi," tutur Fadli.

Selain itu, Fadli mengatakan, selama penundaan sistem 2-1, sistem one way tetap dilakukan pada akhir pekan. Satu arah menuju Puncak atau naik dilakukan pukul 08.00 WIB-12.00 WIB sedangkan satu arah untuk turun atau ke Jakarta diberlakukan mulai pukul 14.00 WIB hingga 19.00 WIB.
Halaman 2 dari 2
(haf/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads