"Dari keterangan korban, ada ember dan kabel di lokasi untuk menakuti korban saat diinterogasi supaya mengaku mencuri. Pelaku menakuti korban akan dimasukkan tangannya ke ember lalu disetrum dengan kabel," kata Kapolres Belu, NTT, AKBP Christian Tobing, saat dimintai konfirmasi, Selasa (29/10/2019).
Persekusi ini dilakukan sejumlah orang terhadap remaja perempuan berinisial NB. Korban diikat kedua tangannya hingga tergantung, lalu dipukuli berkali-kali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban mengaku tak mencuri, lalu dipukul dengan kayu jati. Persekusi berlanjut saat korban dibawa ke aula posyandu pada Kamis (17/10).
"Korban diikat kedua lengannya sampai kedua siku benar-benar rapat kemudian ditarik ke atas sampai posisi korban tergantung. Korban lalu dipukuli dan ditendang," ujar Christian.
Saat dipersekusi, korban akhirnya berpura-pura mengaku mencuri. Korban langsung meminta izin mengambil cincin sebagai cara untuk kabur dari sejumlah orang di aula posyandu.
Sempat bersembunyi di sumur, korban akhirnya ditemukan ibunya. Kasus ini kemudian dilaporkan ke polisi.
Ada 6 pelaku persekusi yang ditangkap polisi, yakni MH, HK, MU, DB, BB, dan ER. Sedangkan kepala desa berinisial PL masih diburu polisi.
"Kepala desa ini mengikat tali ke kedua tangan korban. Kepala desa menggunakan tali mengikat kedua lengan dan ditarik ke atas sampai posisi korban tergantung," kata Christian. (fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini