Celana Dalam Abu Bakr al-Baghdadi Dites DNA Sebelum Operasi Militer AS

Celana Dalam Abu Bakr al-Baghdadi Dites DNA Sebelum Operasi Militer AS

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 29 Okt 2019 10:41 WIB
Abu Bakr al-Baghdadi dalam foto tahun 2014 lalu (REUTERS/Social Media Website via Reuters TV)
Damaskus - Tes DNA telah dilakukan untuk mengonfirmasi identitas pemimpin Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), Abu Bakr al-Baghdadi, sebelum operasi pasukan khusus Amerika Serikat (AS) dilancarkan di Suriah untuk menangkapnya. Tes DNA dilakukan atas sebuah celana dalam milik Baghdadi yang didapatkan seorang sumber yang menyamar.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (29/10/2019), informasi itu diungkapkan oleh seorang penasihat senior kelompok Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didominasi Kurdi Suriah yang bernama Polat Can. Dia memberikan penjelasan detail via Twitter soal cara kerja intelijen SDF dalam membantu mencari lokasi keberadaan Baghdadi.


Diketahui bahwa dalam beberapa tahun terakhir, SDF membantu koalisi pimpinan AS dalam operasi memerangi ISIS di Suriah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sumber kami sendiri, yang telah berhasil menjangkau al-Baghdadi, membawa celana dalam al-Baghdadi untuk melakukan sebuah tes DNA dan memastikan (100 persen) bahwa orang yang dipertanyakan adalah al-Baghdadi sendiri," kata Polat Can dalam pernyataannya.


Baghdadi dipastikan tewas setelah meledakkan diri usai terpojok oleh pasukan elite AS di sebuah terowongan bawah tanah dalam operasi militer di Suriah. Presiden AS Donald Trump dalam pernyataannya pada Minggu (27/10) waktu setempat, memastikan jasad Baghdadi termutilasi usai meledakkan diri.

Trump juga menyebut bahwa pasukan Kurdi memberikan sejumlah informasi 'sangat membantu' dalam operasi AS tersebut.

Lebih lanjut, Polat Can menyebut SDF telah bekerja sama dengan Badan Intelijen Pusat AS (CIA) sejak 15 Mei lalu untuk melacak keberadaan Baghdadi. SDF dalam upayanya berhasil mengonfirmasi bahwa Baghdadi pindah dari Deir al-Zor di Suriah bagian timur ke wilayah Idlib, yang menjadi lokasi kematiannya.

Menurut Polat Can, Baghdadi hendak berpindah lokasi ke kota Jarablus di Suriah saat operasi militer AS dilancarkan.

"Seluruh intelijen dan akses kepada al-Baghdadi, juga identifikasi lokasinya, merupakan hasil pekerjaan kami sendiri. Sumber intelijen kami terlibat dalam mengirimkan koordinat, mengarahkan airdrop, berpartisipasi dan menjadikan operasi sukses hingga menit terakhir," tandas Polat Can.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads