Agus, salah seorang satpam sekolah menjelaskan, penyerangan telah terjadi sejak Sabtu 26 Oktober malam. "Pas malam Minggu hanya pelemparan batu besar saja dan sudah ada ancaman," katanya saat ditemui di SMAN 10, Senin (28/10/2019).
Barulah pada Minggu malam penyerangan dalam skala besar dilakukan oleh gerombolan bermotor yang jumlahnya mencapai 60 orang lebih. Saat kejadian di sekolah hanya ada satu orang satpam bernama Asep.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar pukul 22.00 WIB, Asep yang berjaga di area dalam sekolah tiba-tiba melihat gerombolan bermotor datang dan berhenti di depan pagar. Ia langsung lari setelah melihat sejumlah orang masuk serta merusak gerbang dan pos satpam sekolah.
"Begitu kejadian Pak Asep yang jaga sendiri langsung lari ke dalam. Sementara orang-orang itu ngehancurin dan ngerobohin pagar yang digembok. Pos satpam juga dirusak," kata Agus.
![]() |
"Kejadian itu sekitar 10-15 menitan. Kalau korban enggak ada, hanya perusakan saja," ucap Agus.
Aksi brutal tersebut terekam oleh kamera CCTV sekolah. Terdapat 2 rekaman yang menunjukkan detik-detik penyerangan. Rekaman pertama berdurasi satu menit diduga kejadian pada Sabtu malam, sementara video kedua berdurasi tiga menit kejadian pada Minggu malam.
Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Rifai mengatakan pihaknya masih menyelidiki kejadian itu. "Kita masih selidiki pelaku dan motifnya. Sejumlah barang bukti juga sudah didapat dan kita dalami," ujar Rifai. (bbn/bbn)