"Semua orang Bolivia (yang) berbagai sektor masyarakat ... sedang bersiap untuk kudeta minggu depan." kata Morales saat berbicara di desa Vila VIla, seperti dilansir AFP, Senin (28/10/2019).
Morales menuding pesaingnya Carlos Mesa terlibat dalam upaya kudeta tersebut. Peringatan kudeta ini sudah dua kali disampaikan oleh Morales kepada warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bolivia sendiri saat ini sedang melakukan Pilpres. Sementara ini, Mahkamah Agung Bolivia mengumumkan Morales sebagai pemenang dengan presentase 47,1 persen. Unggul dibanding pesaingnya yang Carlos Mesa yang hanya memperoleh 36,5 persen.
Mesa sendiri menolak untuk mengakui hasil Pilpres. Dia menilai penghitungan suara merupakan kebohongan.
Menanggapi hal itu, Morales dengan tegas membantahnya. Dia mendesak pihak-pihak yang menuduhnya melakukan penipuan untuk memberikan bukti.
"Kami tidak menyembunyikan apa pun, kami tidak berbohong ... Mereka tidak memberikan bukti," kata Morales, Sabtu (26/10).
Untuk diketahui, Konstitusi Bolivia membatasi seorang presiden untuk dua periode berturut-turut. Namun ini adalah kemenangan pemilihan keempat Morales.
Presiden pribumi pertama Bolivia, Morales kehilangan referendum pada tahun 2016 di mana ia mencoba untuk menghapus batasan masa jabatan dari konstitusi. Meski demikian, setahun kemudian Mahkamah Konstitusi mengizinkannya untuk masa jabatan keempat.
Tonton video Tunda Kampanye, Presiden Bolivia Padamkan Kebakaran Hutan:
(fdu/fdu)