Seperti dilansir media lokal Filipina, Phil Star, Jumat (25/10/2019), penembakan ini terjadi saat Wali Kota Clarin, David Navarro (50), dibawa dengan mobil polisi kantor jaksa Cebu City pada Jumat (25/10) siang waktu setempat. Dia akan menjalani pemeriksaan terkait kasus yang menjeratnya.
Diketahui bahwa Navarro ditangkap pada Kamis (24/10) waktu setempat atas tuduhan penyerangan fisik dan tindakan cabul. Dia dilaporkan memukuli seorang tukang pijat pria dan meminta secara paksa untuk dipijat bagian intimnya oleh seorang tukang pijat wanita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dituturkan Carlo Balasoto, salah satu polisi yang mengawal Navarro, bahwa ada sekitar 10 pria penyerang tak teridentifikasi yang mencegat mobil polisi yang membawa Navarro pada Jumat (25/10) siang, sekitar pukul 14.30 waktu setempat. Salah satu penyerang, sebut Balasoto, menarik Navarro keluar dari mobil polisi dan menembaknya.
Sedikitnya satu polisi yang mengawal Navarro mengalami luka-luka dalam insiden ini.
Sejumlah saksi mata, yang dikutip media-media lokal Filipina, menyebut sejumlah pria bermasker yang membawa senjata laras panjang dan menumpang sebuah van, awalnya melepas sejumlah tembakan ke arah mobil polisi yang membawa sang Wali Kota. Tembakan itu memecahkan kaca jendela mobil.
Saksi mata menyebut salah satu pelaku meminta sang Wali Kota untuk keluar dari mobil polisi, kemudian menembaknya hingga tewas dari jarak dekat.
Diketahui bahwa Navarro masuk dalam daftar politikus terlibat narkoba, yang dirilis Presiden Rodrigo Duterte beberapa waktu lalu. Daftar yang dirilis Duterte pada 14 Maret lalu menyebutnya ada 46 pejabat pemerintah daerah, termasuk Navarro, yang diduga terlibat aktivitas narkoba ilegal.
Motif di balik penembakan yang menewaskan Navarro ini belum diketahui pasti. Penyelidikan tengah berlangsung.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini