Humas Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) Agus Yudantara mengatakan kebakaran itu bermula dari Desa Padaherang, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka pada Minggu (21/10/2019) kemarin. Kemudian, lanjut Agus, api menyebar menjadi delapan titik.
"Sekarang sudah masuk ke wilayah Kuningan. Kemungkinan api menyebar karena ada beberapa pohon tumbang dan angin kencang, sehingga bara api menyebar," kata Agus saat ditemui detikcom di kawasan Batuluhur, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Rabu (23/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sempat menyebar menjadi delapan titik api. Tadi dapat laporan sudah dua titik berhasil dipadamkan, jadi tinggal enam titik api," kata Agus.
Menurut dia, enam titik api yang belum bisa dipadamkan itu tersebar di wilayah Lempah Terong, Cikaracak, Liang Angin, dan Leuweung Gede. Agus mengaku proses pemadaman terkendala oleh kecepatan angin yang tinggi dan medan yang terjal, sebab sebaran api mencapai ketinggian sekitar 1.800 meter di atas permukaan laut (mdpl).
"Menurut laporan, kecepatan angin itu sempat mencapai 30 knot. Paling efektif itu pemadaman dilakukan malam hari, anginnya tidak terlalu kencang dan kondisinya sudah berembun," ujarnya.
"Kalau perkiraan saat ini sekitar 50 hektare lahan sudah terbakar. Ini perkiraan saja, belum pasti. Angka pastinya nanti setelah api berhasil dipadamkan," Agus menambahkan.
Simak juga video "Gunung Cengkik dan Sirnalanggeng Terbakar, Petugas dan Warga Turun Tangan" :
(bbn/bbn)