Seperti dilansir Reuters dan AFP, Rabu (23/10/2019), kantor berita Korut, Korean Central News Agency (KCNA) menyebut bahwa hal tersebut disampaikan saat Kim Jong-Un menginspeksi tujuan wisata di pantai timur Korut tersebut, pekan ini.
Diketahui bahwa Gunung Kumgang merupakan salah satu dari dua proyek ekonomi utama antar kedua Korea, selain zona industri Kaesong. Proyek-proyek ini dipandang sebagai bukti kerja sama antara Korut dan Korsel usai Perang Korea beberapa dekade lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun dalam kunjungannya, Kim Jong-Un menyebutnya sebagai 'gagasan yang salah' bagi Gunung Kumgang untuk dipandang sebagai simbol hubungan Korut-Korsel. Kim Jong-Un menekankan bahwa resor wisata itu ada di wilayah Korut dan pariwisata di Gunung Kumgang tidak seharusnya di bawah kendali Korsel.
"Gunung Kumgang adalah tanah kita yang didapatkan dengan darah dan bahkan tebing dan pohon di sana terkait dengan kedaulatan dan martabat kita," sebut Kim Jong-Un.
"Kita akan selalu menyambut rekan-rekan kami dari selatan jika mereka ingin datang ke Gunung Kumgang setelah itu dibangun dengan luar biasa sebagai tujuan wisata level dunia," tegasnya.
![]() |
Kompleks wisata Gunung Kumgang dibangun di salah satu pegunungan paling indah di area Semenanjung Korea. Hyundai Asan Corp dan Ananti Inc berinvestasi di area wisata itu, yang menyalurkan jutaan dolar AS ke Korut setiap tahunnya. Warga Korsel mulai diperbolehkan mengunjungi tujuan wisata di Gunung Kumgang sejak tahun 1998 via jalur laut dan sejak tahun 2003 via darat. Tercatat ratusan ribu pengunjung asal Korut mendatangi tujuan wisata itu.
Aktivitas wisata di area tersebut dihentikan tahun 2008 lalu, setelah seorang tentara Korut menembak mati seorang turis Korsel yang ketahuan menyimpang dari jalur yang diperbolehkan. Turis itu dilaporkan berkeliaran di dalam area militer Korut. Otoritas Korut telah sejak lama ingin memulihkan aktivitas wisata di Gunung Kumgang, namun hal itu jelas akan melanggar sanksi-sanksi internasional yang diterima Korut terkait program nuklir dan rudal balistiknya.
Dalam kunjungan terbaru ke tujuan wisata itu, sebut KCNA, Kim Jong-Un mencerca gedung-gedung di sana yang disebutnya 'lusuh'. Menurut KCNA, Kim Jong-Un juga menyebut tujuan wisata itu sebagai 'campuran membingungkan tanpa karakter nasional sama sekali', kemudian juga 'dibangun seperti tenda darurat di area-area rawan bencana atau bangsal isolasi' dan 'sangat terbelakang dalam hal arsitektur'.
"Dia menginstruksikan untuk menghilangkan semua fasilitas yang tampak tidak menyenangkan di sisi selatan," sebut KCNA dalam laporannya. "Dan untuk membangun fasilitas layanan modern dengan cara kita," imbuh KCNA.
Kementerian Unifikasi Seoul yang mengurusi hubungan antar-Korea, menyatakan pihaknya sedang memeriksa maksud dari pernyataan Kim Jong-Un itu. "Jika ada permintaan apapun dari Korut, kami akan selalu bersedia untuk menggelar diskusi mulai dari aspek-aspek melindungi hak properti warga negara kami, semangat kesepakatan antar-Korea hingga dilanjutkannya kembali tur ke Gunung Kumgang," ucap juru bicara kementerian, Lee Sang-Min.
Dalam tanggapan singkat, pihak Hyundai Asan mengaku bingung dengan pernyataan Kim Jong-Un, namun mereka menyatakan akan 'memberikan respons dalam cara yang tenang' untuk situasi tersebut.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini