"Saya mencium gelagat dibangunnya sistem kekuasaan tambun dalam rangka membangun oligarki," kata Eko dalam keterangannya kepada detikcom, Selasa (22/10/2019).
Menurutnya, kekuasaan tambun yang sedang dirancang saat ini hanya tampak manis di depan. Namun sebenarnya hal itu menyimpan potensi bahaya besar, lantaran tiadanya kekuatan penyeimbang kritis dari luar pemerintahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kekuatan penyeimbang dari rakyat, tutur Eko, bisa diwujudkan melalui mimbar akademik yang bisa dipertanggungjawabkan. Menurutnya, kekuatan rakyat diperlukan agar pemerintah yang dirancang oleh elite politik tidak menjadi kekuasaan absolut.
Baca juga: Disebut Tidak Masuk Kabinet, Demokrat Pasrah |
"Setiap kekuasaan, sekecil apa pun, harus ada mekanisme kontrolnya. Apalagi kekuasaan negara dengan kewenangannya yang sangat besar. Ia (kekuasaan) membutuhkan mekanisme kontrol agar tidak menjadi kekuasaan absolut," terangnya.
Meski demikian, Eko tetap mengapresiasi proses pergantian kekuasaan yang secara umum berlangsung tertib dan aman. Hanya, ia menyayangkan minimnya kekuatan politik yang secara tegas menyatakan berada di luar pemerintahan.
"Jika hanya PKS yang oposisi, bisa disebut 'wujuuduhu ka'adamihi', kehadirannya seperti ketiadaannya," sebutnya.
Prabowo Siap Bantu Pemerintah, PDIP: Kita Ingin Bangun Bangsa Bersama-sama:
(ush/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini