Boyolali - Angin kencang yang melanda di wilayah lereng Gunung Merapi Boyolali berdampak pada rumah penduduk mengalami kerusakan. Sebanyak 44 rumah di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali mengalami kerusakan, terutama pada atapnya.
Kepala Dusun Stabelan, Desa Tlogolele, Maryanto, mengatakan angin kencang sore hari ini masih melanda. Namun demikian, warga tetap bertahan di rumahnya dan tidak ada yang mengungsi.
"Masih (terjadi). Lumayan (kencang anginnya)," kata Kepala Dusun Stabelan, Desa Tlogolele, Maryanto, kepada
detikcom Senin (21/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan dia, dari hasil pendataan terdapat 43 rumah penduduk dan satu warung di Desa Tlogolele, yang mengalami kerusakan. Paling banyak, di Dukuh Stabelan sebanyak 22 rumah rusak.
Kemudian di Dukuh Takeran sebanyak 12 rumah, Dukuh Belang 4 rumah, Dukuh Karang dan Kadirojo masing-masing dua rumah.
"Serta di Dukuh Gumuk satu rumah, dan satu lagi warung milik Sarindi," jelasnya.
Selain itu, sejumlah pohon juga patah dan tumbang.
Ketua FPRB Selo, Mujiyanto, menambahkan angin kencang yang melanda wilayah di lereng Gunung Merapi dan Merbabu itu terjadi sejak Minggu (20/10) sore. Selain di Tlogolele, kerusakan rumah juga dikabarkan terjadi Desa Jrakah dan Lencoh. Namun jumlahnya rumah yang rusak di lokasi tersebut masih didata.
Angin ribut juga melanda di wilayah Kecamatan Musuk, Boyolali. Satu rumah milik Darsono, warga Dukuh Mlambong, Desa Sruni, mengalami kerusakan ringan pada atapnya akibat tertimpa pohon durian di depan rumahnya yang patah dan tumbang.
Pohon durian yang kini sedang berbuah itu patah dan tumbang sekitar pukul 12.30 WIB, setelah diterjang angin ribut. Warga sekitar langsung berdatangan untuk bergotong-royong menyingkirkan batang pohon yang menimpa rumah.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini