Gedung Putih: Trump Tahan Bantuan Militer Ukraina Terkait Pemilu 2016

Gedung Putih: Trump Tahan Bantuan Militer Ukraina Terkait Pemilu 2016

Haris Fadhil - detikNews
Jumat, 18 Okt 2019 02:55 WIB
Donald Trump (Foto: AP Photo/Carolyn Kaster)
Washington - Kepala staf Presiden AS Donald Trump, Mick Mulvaney, bicara soal Gedung Putih yang menahan bantuan militer ke Ukraina. Dia menyebut hal itu untuk menyelidiki teori Ukraina membantu Demokrat dalam pemilihan presiden 2016.

Dilansir dari AFP, Jumat (18/10/2019), Mulvaney mengatakan kepada tidak ada salahnya membuat quid pro quo (bertukar bantuan dengan bantuan) yang sebelumnya ditolak oleh Gedung Putih.

Dia mengatakan Departemen Kehakiman AS sendiri sedang menyelidiki tuduhan itu yang secara luas dipandang sebagai teori konspirasi yang tidak berdasar. Teori itu menyebut Komite Nasional Demokrat (DNC) telah menyembunyikan server komputer di Ukraina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Mulvaney mengatakan dana hampir USD 400 juta untuk dukungan militer yang dijanjikan ke Ukraina dibekukan pada Juli karena Trump tidak ingin mengirim uang ke negara yang dinilai korup.

"Apakah dia juga menyebutkan kepada saya untuk menyampaikan korupsi yang terkait dengan server DNC? Tentu saja. Tidak ada pertanyaan tentang itu," kata Mulvaney kepada wartawan.

"Itu dia dan itu sebabnya kami menahan uangnya. Kami melakukan itu sepanjang waktu dengan kebijakan luar negeri. Lupakan saja. Akan ada pengaruh politik dalam kebijakan luar negeri," sambung Mulvaney.

Pengakuan itu disebut menambah dukungan pada penyelidikan pemakzulan di Kongres bahwa Trump menekan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk membuka penyelidikan yang dapat menguntungkan posisi politik Trump.

Mulvaney disebut menempatkan pembekuan bantuan itu dalam konteks penyelidikan Departemen Kehakiman tentang asal-usul investigasi sebelumnya terhadap campur tangan Rusia dalam pemilu 2016, yang berulang kali disebut Trump sebagai 'perburuan penyihir' yang menargetkan dirinya.

Dia kemudian menghindari pertanyaan tentang apakah Gedung Putih menekan Ukraina untuk menyelidiki kemungkinan saingan Demokrat dalam pemilihan 2020, Joe Biden, atau mengaitkannya dengan bantuan yang merupakan fokus utama penyelidikan pemakzulan.

Dalam pembicaraan lewat telepon pada 25 Juli dengan Zelensky, Trump mengangkat kedua masalah 'server' dan Biden, yang putranya Hunter telah bertugas di dewan direksi perusahaan energi Ukraina, Burisma.



"Ada banyak pembicaraan tentang putra Biden," kata Trump kepada Zelensky.

Ditanya apakah dia secara pribadi memainkan peran apa pun dalam menekan Kiev untuk menyelidiki Biden, Mulvaney mengatakan tidak.

"Saya tidak pernah dalam percakapan yang memiliki kata 'Burisma' di dalamnya," ujarnya.
Halaman 2 dari 2
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads