Jumari yang merupakan pria teman dekat korban, mengaku tega menghabisi nyawa korban karena sakit hati tak diberi uang untuk ganti oli sepeda motornya.
Sebelum membunuh korban, pelaku di rumahnya di Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, lebih dulu menyetubuhi korban. Setelah itu pelaku meminta uang kepada korban namun tak diberi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengaku awalnya hanya ingin menjual barang-barang perhiasan seperti cincin, gelang, anting dan kalung milik korban untuk ganti oli motornya. Karena tidak diberi korban akhirnya pelaku kesal dan nekat melakukan aksi pembunuhan tersebut.
"Saya tutup mulutnya pakai kain. Terus saya minta uang lagi tidak dikasih," jelasnya yang menyebutkan setelah itu dia mengikat leher korban dan memukulnya.
Setelah memastikan korban tidak berdaya, pelaku kemudian mengambil perhiasan korban. Namun setelahnya ia mengaku kebingungan sendiri.
"Saya keluar dan cari-cari ada karung pupuk di jalan, saya ambil kemudian saya bungkus dan saya bawa pakai motor kemudian buang di dekat sungai," akunya.
Usai peristiwa itu, pelaku sempat pulang ke rumah dan membersihkan kamar serta motornya, sebelum akhirnya bertemu dengan ibu korban yang menanyakan keberadaan putrinya.
Berjanji akan ikut mencari korban, ternyata pelaku kabur. Pelaku sempat mendatangi istrinya yang berada di Batang dan meminta uang.
Rampasan perhiasan korban juga sempat dijual pelaku di Wiradesa. Ia kemudian kabur ke Tegal dengan mengendarai sepeda motornya. Rencananya ia akan menitipkan motor ke rumah bibinya di Tegal dan selanjutnya melarikan diri ke Jakarta.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini