Letak kontrakan tersebut tak jauh dari lokasi penggeledahan lain yang dilakukan Densus di kompleks elit Grand Sharon Residence, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung.
Penggeledahan di rumah kontrakan itu dilakukan pada waktu bersamaan dengan penggeledahan di Grand Sharon yakni Senin (14/10/2019) malam sekitar pukul 21.30 WIB hingga pukul 22.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menruut Edo, pemilik barang tersebut bernama Adi. Dia merupakan pendatang baru di kontrakan itu. Adi mengontrak kamar di lantai atas bangunan dua lantai tersebut.
"Baru tiga atau empat hari di sini. Tinggal sebelumnya di Antapani, sekarang pindah ke sini," kata Edo.
Selama tinggal di tempat itu, kata Edo, Adi membuka usaha makanan. Adi menjual makanan pisang nugget yang dijual di halaman kontrakan. Di halaman kontrakan itu, memang terdapat aneka jajanan dari pisang nugget milik Adi hingga ayam geprek milik Edo.
Edo tak menaruh curiga terhadap Adi. Pasalnya selama ini, Adi bersikap normal seperti kebanyakan orang. "Orangnya biasa saja. Malah suka main game sama saya," tuturnya.
Belum diketahui Adi termasuk jaringan teroris mana. Namun pada hari ini, Densus menangkap tiga orang terduga teroris di Bandung. Ketiganya yaitu N, JJ dan AAS.
Ketiga teroris yang ditangkap di Bandung termasuk ke-22 terduga yang ditangkap Densus 88 setelah penyerangan terhadap Menko Polhukam Wiranto. Sebanyak 22 teroris itu ditangkap di 8 provinsi.
Delapan provinsi itu adalah Banten, Jawa Barat (Jabar), Bali, Jambi, Jakarta, Sulawesi Tengah (Sulteng), Sulawesi Utara (Sulut) dan Lampung. Data penangkapan itu tercatat pada 10-14 Oktober.
"Ini adalah penangkapan terduga pelaku tindak kejahatan terorisme dari tanggal 10 sampai 14 Oktober. Sudah 22 tersangka yang dilakukan preventive strike atau penegakan hukum," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2019). (dir/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini