Sebagaimana dilansir Reuters pada Minggu (13/10/2019), pemerintah Jepang menurunkan puluhan ribu tentara dan petugas penyelamat pada hari Minggu untuk menyelamatkan penduduk yang terlantar dan sedang melawan banjir yang disebabkan oleh luapan air sungai. Topan Hagibis ini salah satu topan terburuk yang melanda negara itu dalam satu dasawarsa ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, kini pihak berwenang telah mencabut peringatan hujan untuk wilayah Kanto di sekitar Tokyo. Beberapa toko telah dibuka kembali dan banyak jalur kereta api yang kembali beroperasi, tetapi mereka memperingatkan soal masih adanya risiko sungai di Jepang timur meluap dan menimbulkan kerusakan baru.
Terkait bencana ini, Perdana Menteri Shinzo Abe telah mengadakan pertemuan darurat dengan para menteri terkait. Dia juga mengirim menteri yang bertanggung jawab atas manajemen bencana ke daerah-daerah yang terkena dampak. Tak lupa, Shinzo pun turut menyampaikan belasungkawanya.
"Pemerintah akan melakukan segala daya untuk bekerja sama dengan agen dan operator terkait yang berupaya memulihkan layanan sesegera mungkin," kata Abe sebagaimana disiarkan oleh NHK.
Selain itu, ada sekitar 27.000 anggota pasukan bela diri Jepang serta petugas pemadam kebakaran, polisi dan anggota penjaga pantai yang dikirim untuk menyelamatkan orang-orang yang terdampar di prefektur Nagano Jepang tengah dan di tempat lain. NHK mengatakan bahwa luasnya kerusakan yang meluas itu baru mulai muncul karena banyak daerah masih terendam air.
Simak Video "5 Tewas dan 10 Hilang Usai Topan Hagibis Mengamuk"
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini