Pantauan detikcom, Kamis (9/10/2019), warga mengarak Tumpeng Jongko setinggi 80 cm yang terbuat dari bahan nasi, gunung sayuran, dan buah. Kirab dimulai dari musala sampai rumah Kepala Dusun Mantran Wetan, Handoko, yang berjarak sekitar 400 meter.
Kemudian, warga berdoa bersama dipimpin oleh Kiai Achmad Tohir di rumah Kadus. Setiap keluarga juga membawa ingkung ayam kampung dalam acara ini. Setelah berdoa bersama, warga lalu membawa ingkungnya pulang ke rumah masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Sebelum dilakukan kirab Tumpeng Jongko dan Ingkung Sewu ini, kemarin dilakukan pemotongan ayam untuk ingkung di rumah Pak Kadus secara massal. Ada 200 ayam, yang menyembelih Pak Kaum untuk ingkung kirab. Terus masing-masing rumah juga menyembelih sendiri-sendiri," kata Supadi Haryanto, tokoh masyarakat Dusun Mantran Wetan, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, kepada wartawan di sela acara kirab.
Dia menjelaskan ada 200 ingkung yang diarak warga. Sedangkan jika ditambah ingkung yang disiapkan tiap keluarga, jumlahnya bisa lebih dari 1.000 ingkung.
"Untuk kenduri tiap keluarga bawa ingkung satu, tapi di rumah masih ada paling tidak 5, 6, sampai 7 ingkung pelaksanaan tradisi Saparan," jelasnya.
Merti dusun atau Saparan merupakan acara tradisi yang dilangsungkan setiap tahun dilakukan warga Mantran Wetan. Tak hanya itu, warga tak bertani selama tiga hari mulai dari kemarin hingga besok.
![]() |
Supadi menyebutkan setiap warga akan mengundang sanak saudara untuk ikut merayakan Saparan. Kemeriahan tradisi ini, kata Supadi melebihi saat Hari Raya Lebaran.
"Ini wujud syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa atas dilimpahkannya hasil bumi yang sudah dinikmati setiap bulan Sapar, tepatnya pada Rabu Pahing. Semua warga Mantran Wetan mengadakan selamatan Tumpeng Jongko dan Ingkung Sewu," katanya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini