Bandung Kota Termacet Versi ADB, Polantas: Belum Terlalu Kok

Bandung Kota Termacet Versi ADB, Polantas: Belum Terlalu Kok

Dony Indra Ramadhan - detikNews
Senin, 07 Okt 2019 16:42 WIB
Kemacetan arus lalu lintas di Kota Bandung. (Foto: Istimewa)
Bandung - Bandung tercatat sebagai kota termacet mengalahkan Jakarta dan Surabaya versi survei Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB). Polisi menyebut masih mencari indikator yang menyebabkan Bandung kota termacet.

"Terkait yang ADB yang menyampaikan Bandung salah satu kota termacet mengalahkan Jakarta dan Surabaya, dalam survei ini kami juga mencari indikator dilihat dari sisi mana Bandung sebagai kota termacet," ucap Kasatlantas Polrestabes Bandung Kompol Bayu Catur Prabowo di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Senin (7/10/2019).


Berdasarkan pengecekan di lapangan, Bayu menilai Bandung belum dikatakan kota paling macet. Indikatornya, sambung Bayu, bisa dilihat dari traffic light.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, kategori kemacetan ini bisa diukur bila satu kendaraan terjebak 5-7 kali di lampu merah. Sementara untuk di Bandung, Bayu menjelaskan, kendaraan belum mengalami 5-7 kali terjebak lampu merah di waktu yang sama.

"Kota macet itu apabila kendaraan bisa lima sampai tujuh kali di lampu merah. Nah di Bandung belum sampai sana. Kalau tiga sampai empat kali di lampu merah posisi sama mungkin iya," ujarnya.

Bayu mencontohkan di Jalan Dr Djunjunan (Pasteur). Di perempatan Pasteur-Sukajadi, kendaraan terjebak lampu merah tak sampai 5 kali.

"Wilayah Pasteur itu buangan dari semua jalur. Tetapi pada saat sampai lampu merah Pasteur, tidak lebih dari tiga sampai empat lampu merah sudah bisa melewati baik ke Sukajadi maupun ke tol Pasteur. Nah ini suatu indikator Bandung belum terlalu macet kok," kata Bayu.

Bayu menilai belum efektifnya moda transportasi menjadi salah satu faktor yang mungkin menyebabkan Bandung macet. Sehingga, masyarakat lebih banyak memilih menggunakan kendaraan pribadi ketimbang angkutan umum yang menyebabkan kendaraan pribadi menumpuk di jalan.

"Seharusnya di beberapa kota besar angkutan umum menjadi suatu kebutuhan masyarakat. Karena angkutan umum untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi baik itu sepeda motor maupun roda empat. Kalau kita lihat di Jakarta, masyarakat sudah beralih dari kendaraan roda dua atau empat," tuturnya.

"Masyarakat di Jakarta lebih nyaman menggunakan busway atau kereta bawah tanah atau kendaraan umum lain. Karena fasilitas di sana sudah lebih baik dari pada Kota Bandung. Ini jadi salah satu indikator bahwa masyarakat yang bergerak dari satu titik ke titik lain dengan menggunakan kendaraan umum berarti jumlah kendaraan yang ada di lapangan semakin berkurang," ujar Bayu menambahkan.

Sebelumnya, Kota Bandung tercatat di peringkat ke-14 dari kota termacet di Asia versi Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB). Hal itu membuat Kota Bandung menjadi kota termacet pertama di Indonesia, disusul Jakarta dan Surabaya.


ADB baru saja merilis Update of the Asian Development Outlook edisi September 2019. Dalam laporan itu, terungkap kota yang paling macet di antara 45 negara anggota ADB.

Ada 278 kota yang diteliti. Rata-rata kemacetan seluruh kota 1,24, yang artinya diperlukan waktu 24 persen lebih banyak untuk melakukan perjalanan di jam sibuk daripada di jam sibuk. Kemacetan bisa lebih parah di kota-kota besar. Kemacetan rata-rata mencapai 1,51 untuk 24 kota terbesar dengan populasi di atas 5 juta.

Kota Bandung berada di posisi ke-14 dari 24 kota sampel dengan populasi lebih dari 5 juta penduduk. Kemacetan di Bandung lebih parah dibandingkan Jakarta yang berada di posisi ke-17 dan Surabaya ke-20.
Halaman 2 dari 2
(dir/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads