"Kalau Akbar, untuk yang Akbar ya, dia itu jatuh dari pagar Pulau Dua, kepala duluan yang kena," kata Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo saat dihubungi detikcom, Senin (7/10/2019).
Dedi mengatakan ada saksi yang melihat saat Akbar jatuh dari pagar di sekitar Restoran Pulau Dua, dekat kompleks DPR/MPR. Saksinya menurut dia adalah buruh dan mandor bangunan yang sedang melakukan renovasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Saksinya ada buruh pekerja bangunan dan mandor yang renovasi di situ, sudah dimintai keterangan oleh PMJ (Polda Metro Jaya, red). Luka parah karena jatuh dari pagar Pulau Dua. Itu kan pagar tinggi, hampir sama tinggi dengan pagar DPR. Terus dia saat ditemukan tergeletak, dievakuasi sama pegawai, sama masyarakat," jelas Dedi.
Dedi menambahkan biaya perawatan Akbar di RSPAD Gatot Soebroto ditanggung pemerintah melalui BPJS, bukan oleh Polri.
Akbar sendiri saat ini masih dirawat di RSPAD Gatot Soebroto. Kedua orang tuanya, Rosminah dan Adang, mendampingi Akbar di RS. Rosminah mengatakan putranya sudah 10 hari dirawat dan mengalami koma.
"Tempurung (kepala Akbar, red) itu patah, hancur. Terus mau diganti katanya sama dokter, 'ya sudah nanti diusahain diganti titanium'. Tapi ini nunggu stabil anak saya dulu. Ini kan sudah 10 hari ini koma tapi belum ada peningkatan, turun-naik turun-naik. Ginjalnya nggak bagus. Tensinya nggak bagus," ungkap Rosminah saat diwawancarai detikcom di RSPAD Gatot Soebroto hari ini.
Rosminah mengatakan dirinya tidak tahu-menahu putranya itu pergi ke area demonstrasi. Namun, menurutnya, dari pernyataan rekan anaknya, putranya bukan ikut demo.
"Bukan demo dia. Kata temannya, dia pengen lihat demo," kata Rosminah.
![]() |
Ayah Akbar, Adang, belum tahu harus berbuat apa terkait kondisi putranya. Mereka belum tahu apa yang menyebabkan Akbar mengalami luka-luka hingga koma. Adang dan Rosminah saat ini masih memilih fokus pada kesembuhan Akbar.
"Kepingin (tempuh jalur hukum) cuma ya takut. Saya nggak bisa ini ya, ya maklumlah namanya saya orang-orang bodoh ya, nggak ngerti hukum. Mungkin saya juga mau cari pendamping buat nemenin saya untuk mengajukan kasus ini gitu. Sementara saya belum bisa ngejawab kapan dan gimana. Cuma saya fokus ke Akbar dulu. Saya memberi dukungan sebagai orang tuanya buat fokus merawat Akbar dulu," ujar Adang.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini