Pejabat Korut dan AS Bertemu di Swedia Lanjutkan Perundingan Nuklir

Villa Elfvik Strand Conference Center di Lidingo, Swedia, yang menjadi lokasi digelarnya perundingan lanjutan antara AS dan Korut (Pontus LUNDAHL/various sources/AFP)

Stockholm - Jajaran pejabat Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara (Korut) akan melakukan perundingan nuklir di pinggiran Stockholm, Swedia. Perundingan ini menjadi bagian dari upaya untuk mengakhiri kebuntuan selama berbulan-bulan.

Seperti dilansir Reuters, Sabtu (5/10/2019), pertemuan antara pejabat AS dan Korut ini menjadi perundingan level kerja secara resmi pertama sejak Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korut Kim Jong-Un terakhir bertemu pada Juni lalu.

Dalam pertemuan saat itu, Trump dan Kim Jong-Un sepakat untuk memulai kembali perundingan yang buntu usai pertemuan di Vietnam yang gagal mencapai kesepakatan pada Februari lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perundingan AS dan Korut ini digelar di sebuah pusat konferensi terpencil di Pulau Lidingo. Pertemuan akan digelar antara delegasi AS yang dipimpin oleh Utusan Khusus AS untuk Korut Stephen Biegun dan delegasi Korut yang dipimpin perunding Kim Myong Gil.

Saat transit di Beijing dalam perjalanan ke Stockholm, Kim Myong Gil menyatakan dirinya 'optimis' dengan perundingan tersebut.

Laporan Reuters menyebutkan rombongan kedua pihak telah memasuki kompleks pusat konferensi pada Sabtu (5/10) pagi waktu setempat, dengan polisi setempat mengonfirmasi salah satu rombongan membawa para pejabat Korut. Salah satu kendaraan dalam rombongan lainnya diketahui merupakan mobil yang sama yang digunakan Biegun saat bertemu pejabat Swedia di Kementerian Luar Negeri pada Jumat (4/10) waktu setempat.

Diketahui bahwa delegasi Korut tiba di Swedia sejak Kamis (3/10) waktu setempat setelah otoritas Korut secara tak terduga mengumumkan bahwa perundingan Korut dan AS akan digelar kembali pada 5 Oktober.

Para pengamat menyatakan pemimpin kedua negara menghadapi semakin banyak dorongan untuk mencapai kesepakatan, meskipun masih belum jelas apakah pandangan bersama akan bisa tercapai setelah berbulan-bulan diwarnai ketegangan dan kebuntuan.

Diketahui juga bahwa sehari usai mengumumkan dilanjutkannya perundingan nuklir, Korut meluncurkan rudal balistik jenis baru yang dirancang untuk diluncurkan dari kapal selam. Langkah provokatif ini menggarisbawahi kebutuhan AS untuk bergerak cepat dalam merundingkan pembatasan dalam persenjataan Korut yang terus berkembang.

Halaman 1 2

Selanjutnya