.webp)
Pantauan detikcom di SDN Kayuringin Jaya II, Jalan Patuha, Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jumat (4/10/2019), tanaman sejenis bunga bangkai itu terlihat berada di depan kantin sekolah. Tampak kelopak bunga tersebut bewarna merah jambu, sementara kuncup bunga berwarna merah tua.
Kuncup bunga tampak terkelupas, sehingga bagian dalamnya terlihat dari luar. Bagian dalam tampak berwarna putih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bunga tersebut mengeluarkan bau busuk. Tinggi bunga sekitar 30 cm dengan diameter sekitar 40 cm. Sejumlah siswa dan orang tua siswa tampak melihat-lihat bunga itu.
Bunga itu disebut mulai terlihat kuncup pada Senin (30/9) yang lalu. Setelahnya, bunga tampak mekar sejak dua hari yang lalu.
Guru SDN Kayuringin Jaya II, Siti Suhartini, menjelaskan saat terlihat kuncup, bunga itu mengeluarkan bau seperti bangkai tikus. Bahkan, pihak sekolah hendak menebas bunga itu karena mengeluarkan bau tak sedap.
"Kan yang tahu penjaga sekolah, terus istrinya itu nyari-nyari bangkai tikus, kok ada bau-bau bangkai tikus, kok nggak ada. Pas lama-lama itu anak (siswa) itu hampir dipacul (bunganya) hampir dibuang, karena ini yang menyebabkan bau, karena nggak tahu kan, pas lama-lama agak mekar. Nah ini hari ketiga, tapi baunya tidak seperti pertama," ujar Siti saat ditemui di lokasi.
Siti tak mengetahui persis nama ilmiah bunga tersebut, ia hanya menyebut 'sejenis bunga bangkai'. Bila pagi hari, bunga ini mengeluarkan bau tak sedap. Namun, Siti memastikan bau bunga itu tak mengganggu proses belajar mengajar.
"Nggak-nggak (mengganggu proses belajar), kalau mendekat baru mengeluarkan bau, tapi nggak sampai ke kelas," ujarnya.
Karena unik, banyak siswa hingga orang tua siswa mengabadikan bunga dengan berswafoto. Untuk merawat bunga tersebut, pihak sekolah berencana membuat pagar pembatas. Sehingga bunga tetap tumbuh tanpa mengalami kerusakan.
"Jadi ke depannya juga sudah ngobrol dengan guru-guru, mungkin dipager bambu, rencananya seperti itu," ujar Siti.
 Foto: Tanaman mirip bunga bangkai di SDN, Bekasi. (Isal-detikcom) |
Penjaga sekolah, Nana, mengatakan mulanya ia menyebar bibit tanaman Suweg yang ia bawa dari kampungnya di Sumedang. Ia sebar di halaman SDN Kayuringin Jaya II. Namun sepengetahuannya, bibit yang ia sebar tak tumbuh seperti bunga bangkai.
"Tadinya kan begini saya tadinya bawa bibit dari kampung, tapi ditanam banyak sih, di sana juga ada (depan ruang guru), tapi bukan begitu bunganya. Bibitnya sebangsa kalau di sana (bernama) Suweg lah, tapi nggak sampai begitu (bentuknya)," ujar Nana.
Nana menyebut tidak ada perawatan khusus terhadap bunga itu. "Disiram mah suka disiram. Tanaman lain mah semua (juga) disiram, tiap hari disiram," lanjutnya.
Halaman 2 dari 2
