Alasan-alasan di Balik Tak Adanya Pasar Malam Sekaten Yogya Tahun Ini

Alasan-alasan di Balik Tak Adanya Pasar Malam Sekaten Yogya Tahun Ini

Usman Hadi - detikNews
Jumat, 04 Okt 2019 11:18 WIB
Pasar Malam Perayaan Sekaten di Yogyakarta. Foto: (Arief Kas/d'Traveler)
Yogyakarta - Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) di Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta ditiadakan tahun ini. Apa alasannya?

"Untuk (pemulihan) kondisi Alun-alun (Utara)," jelas KPH Notonegoro, yang menjabat Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Kridhamardawa Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Kamis (3/10/2019).

Notonegoro menjelaskan tidak diadakannya PMPS merupakan keinginan Sri Sultan HB X. Alasannya untuk mengembalikan semangat Hajad Dalem Sekaten seperti era awal Kerajaan Mataram Islam di tanah Jawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pasar malam itu sebenarnya bukan bagian dari Sekaten ya.... Jadi kami coba mengembalikan ke semangat Sekaten awal, mumpung kesempatan sekalian ini juga untuk (memulihkan) kondisi Alun-alun (Utara) supaya bisa lebih baik," ungkap suami GKR Hayu itu.


Kondisi Alun-alun Utara Yogyakarta memang menjadi perhatian serius pihak Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Sebab, penyelenggaraan PMPS tiap tahunnya menyebabkan kerusakan rumput dan terjadi penumpukan sampah seusai acara di Alun-alun Utara.

"Karena setiap kali setelah habis dipakai pasar malam, Alun-alun (Utara) itu pasti kondisinya sudah tidak karu-karuan. Rumputnya nanti habis dan kotor, dan sebagainya," tuturnya.

Notonegoro lalu bercerita mengenai sejarah PMPS yang digelar berbarengan dengan Hajad Dalem Sekaten. Menurutnya, digelarnya PMPS merupakan siasat pihak kolonial Belanda untuk menghadang syiar Islam dan menutup potensi pemberontakan dari masyarakat.

"Sebetulnya (PMPS) itu ada sejarahnya juga ya. Itu waktu zaman dulu, karena Sekaten itu dipakai untuk syiar oleh kerajaan-kerajaan, untuk dakwah, dan juga kadang-kadang disisipi pesan-pesan semangat perjuangan melawan penjajah," katanya.

"Belanda itu yang mengadakan pasar malam, gitu, untuk memecah perhatian rakyat supaya tidak terlalu ke sana (Sekaten). Dan kemudian setelah lama tidak ada, baru sekitar mungkin 30 tahun yang lalu diadakan lagi pasar malam Sekaten," pungkas dia.

Sebagai informasi, Hajad Dalem Sekaten tahun ini akan digelar pada 3-9 November 2019. Acara itu akan diawali dengan Miyos Gangsa dan diakhiri dengan Kondur Gangsa. Sehari setelahnya atau tanggal 10 November akan dilangsungkan Garebeg Mulud.


Diwawancara terpisah, Sri Sultan HB X menjelaskan bahwa Sekaten Yogyakarta ke depannya akan diadakan dua tahun sekali. Keputusan ini, kata Sultan, telah disepakati juga oleh Pemkot Yogyakarta.

"Untuk pasar malam (sekaten) itu dua tahun sekali kesepakatannya dengan (Pemerintah) Kota," jelas Sultan kepada wartawan usai melantik Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) DIY di Bangsal Kepatihan Kantor Gubernur DIY, Jumat (4/10).
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads