Bungkus-bungkus Dukungan Fraksi Ala Bamsoet Menuju Kursi Ketua MPR

Bungkus-bungkus Dukungan Fraksi Ala Bamsoet Menuju Kursi Ketua MPR

Deden Gunawan, Ibad Durohman - detikNews
Kamis, 03 Okt 2019 20:07 WIB
Foto ilustrasi: Bamsoet berdasi merah. (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Bambang Soesatyo (Bamsoet) tinggal selangkah lagi menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Mantan Ketua DPR asal Partai Golkar tersebut sudah mengantongi lebih dari separuh fraksi-fraksi MPR.

Dukungan nyata datang dari PDIP, Partai Golkar, Partai NasDem, PAN, dan PPP. Mulusnya langkah Bamsoet itu tak dimungkiri merupakan hasil dari lobi-lobi makan siang ala Golkar.



Ketua Fraksi Golkar MPR Zainudin Amali membenarkan bahwa Golkar mengundang para pimpinan fraksi untuk makan siang. Dia menyebut pertemuan itu bertujuan menyamakan persepsi pemilihan Ketua MPR perlu dicapai dengan musyawarah mufakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita ini mau menyamakan persepsi kita khusus untuk pemilihan pimpinan MPR kita mau dengan cara bermusyawarah dulu. Kan itu sistem demokrasi kita, sistem demokrasi Pancasila itu kan gitu, mendahulukan musyawarah mufakat. Dalam rangka itu kemudian saya mengundang fraksi-fraksi yang ada di MPR," ujar Amali, Rabu (2/10/2019).

Sementara menurut seorang politisi yang ikut hadir dalam pertemuan tersebut, inisiator pertemuan lintas fraksi adalah Bamsoet. Pertemuan digelar di salah satu restoran di kawasan Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Selatan.

"Di sana ada lobi-lobi sambil ngopi-ngopi lah. Yang hadir semua fraksi, kecuali PKS. Sementara perwakilan DPD juga tidak hadir karena mereka kemarin lagi sidang, kan," jelas politisi yang enggan disebut namanya tersebut.



Saat pertemuan, Bamsoet datang didampingi Ketua Fraksi Golkar MPR Zainudin Amali. Fraksi Partai Gerindra mengutus sekretaris fraksi, Elnino M Husein Mohi. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) diwakili Ketua Fraksi MPR Arwani Thomafi bersama Sekjen PPP Arsul Sani. Hadir juga Ketua Fraksi MPR PDIP Ahmad Basarah, Sekretaris Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay, dan Ketua Fraksi Partai Demokrat Guntur Sasono.

Sumber itu menyebut, pertemuan yang dimulai pukul 14.00 WIB itu berlangsung hingga lebih dari satu jam. Meski undangan atas nama Bamsoet, Zainudin Amali yang lebih banyak berbicara.

Saleh Daulay menuturkan dalam pertemuan tersebut Zainudin meminta secara terbuka agar fraksi partai lain memberi kesempatan pada Partai Golkar untuk memimpin MPR.

"Pak Zainudin meminta agar partai-partai lain memberikan kerelaannya memberikan kesempatan partai Golkar memimpin MPR," ujar Saleh pada detikcom. Bamsoet sendiri tak banyak bicara dalam pertemuan tersebut.



Dalam pertemuan itu Fraksi Partai Gerindra tidak sepakat memilih Bamsoet. Seperti diketahui Gerindra ngotot menyodorkan kadernya Ahmad Muzani.

"Gerindra mengatakan bahwa sepakat aturan mainnnya musyawarah mufakat. Itu dulu prinsipnya," ujar Saleh.

Fraksi PKS sebenarnya diundang juga dalam pertemuan tersebut. Hal itu diungkapkan Ketua Fraksi PKS Tifatul Sembiring. "Memang diundang karena saya kan ketua Fraksi PKS. Tapi cucu saya datang dari Makassar dan sudah lama tidak jumpa. Jadi saya temui cucu dulu, kan lebih penting cucu," ujar Tifatul pada detikcom.

Saleh Daulay juga menuturkan para pimpinan fraksi dalam pertemuan tersebut meminta Bamsoet untuk membuka komunikasi dengan Gerindra dan Ahmad Muzani. "Kalau udah begini mau gimana? Andai mau divoting pun hasilnya sudah kelihatan. Alangkah indahnya kalau melalui musyawarah mufakat kan semua enak," ujar Saleh. "Kita berharap agar jangan voting karena arahnya sudah jelas kok. Tapi kalau ternyata voting kan gak masalah sebetulnya. Dalam tatib disebutkan pertama musyawarah dulu. Kalau tahap pertama bisa ngapain tahap kedua (voting)."

Rupanya lobi-lobi berlanjut. Selang beberapa jam usai bertemu di Fairmont, Bamsoet melobi empat mata masing-masing ketua fraksi. Lobi tersebut dilakukan sebelum sidang penetapan pimpinan DPR, Rabu sore, (2/10/2019).

Lobi kembali berlanjut Kamis (3/10/2019), beberapa jam sebelum penetapan pimpinan MPR sekaligus pemilihan Ketua MPR. "Hasilnya musyawarah sekali pun Gerindra masih melawan. Tapi fraksi lain sudah dibungkus," ujar sumber detikcom lainnya.



Munculnya nama Bamsoet yang kemudian menguat menjadi kandidat Ketua MPR mengubah dinamika politik yang sebelumnya terjadi pasca Pilpres 2019. Saat itu wakil dari Partai Gerindra disebut-sebut jadi kandidat terkuat menjadi pimpinan tertinggi MPR.

Sumber detikcom di salah satu partai pendukung pemerintah menyebut kursi ketua MPR akan diberikan kepada partai yang dipimpin Prabowo Subianto atas dukungan PDIP. "Untuk ada rekonsiliasi biar anteng begitu," ujarnya.

Belakangan nama Bamsoet yang diproyeksikan oleh Partai Golkar. Hal ini disebut sebagai syarat agar Bamsoet mundur dari perebutan kursi Ketua Umum Partai Golkar melawan Airlangga Hartarto. "Dalam politik tak ada makan siang gratis, Airlangga pun harus bergerilya menggalang dukungan dari partai lain untuk memuluskan Bamsoet," ujar pengamat politik Sinergi Data Indonesia, Barkah Pattimahu.

Manuver itu membuat PDIP balik badan meninggalkan Gerindra dan kemudian mendukung Bamsoet. Sementara, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang sudah sesumbar ingin duduk sebagai Ketua MPR akhirnya memilih mundur. Alasannya, dia tidak sepakat pimpinan MPR berjumlah 10 orang.

"Kalau alasan rasional lainnya, dia emoh jadi pimpinan MPR karena kebanyakan. Jadi tidak kelihatan kerjanya. Tidak seperti di DPR yang hanya lima orang," ujar orang dekat Cak Imin yang minta namanya dirahasiakan.


Simak Video "Golkar Bangun Komunikasi dengan Gerindra soal Pemilihan Ketua MPR"

[Gambas:Video 20detik]

Halaman 2 dari 4
(deg/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads