"Untuk korban nanti saya yang akan menjamin. Ya sampai sembuh," kata Kepala Disdik Kabupaten Cirebon Asdullah Anwar di SMPN 2 Plumbon, Rabu (2/10/2019).
Saat ini masih ada tujuh korban yang dirawat di RS Mitra Plumbon, salah satunya guru. Menurut Asdullah, dari tujuh korban yang dirawat, tiga di antaranya bakal menjalani operasi lanjutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut ia menyebutkan korban atas nama Exel mengalami luka retak di bagian kaki kirinya. Nadila mengalami luka di bagian kepala, sementara Yeti luka pada bagian kaki dan kepala.
Asdullah mengatakan Disdik dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berkoordinasi mencari solusi untuk perbaikan ruangan kelas yang tak laik di SMPN 2 Plumbon. Menurutnya, ada tujuh ruang kelas yang harus direnovasi karena kondisinya tak layak.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian. Ada tujuh ruangan yang dikosongkan karena sudah tak layak. Nanti tujuh ruangan ini bakal direnovasi," ucapnya.
Pengosongan tujuh ruangan kelas akan diberlakukan mulai besok. "Kami koordinasi dengan sekolah sekitar, agar proses KBM bisa menggunakan sekolah atau madrasah dulu. Atau bisa juga sistem shift, ada yang pagi dan siang," katanya.
Sebelumnya, kata Asdullah, SMPN 2 Plumbon mengajukan permohonan renovasi ruangan kelas pada 2017. Namun pengajuan renovasi itu tak masuk dalam anggaran, sehingga tak bisa direalisasikan.
"Akan kami carikan solusi dengan Kementerian, bisa gunakan CSR dan Kemendikbud coba menggunakan APBN Perubahan," ucapnya.
Tonton juga video Melihat Kegiatan Belajar di Sekolah Darurat Pascagempa Palu:
(tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini