Tanah longsor ini terbilang tidak seperti sebelumnya karena terjadi saat musim kemarau panjang. Meski Salawu masuk zona merah longsor, lazimnya longsor terjadi saat musim hujan.
Longsor menggerus lahan yang ditanami cabai dan bungkol, serta menimbun sawah, kebun, dan saluran irigasi. "Ini kejadian anomali, bisa dibilang langka. Longsor terjadi saat kemarau. Jadi petani harus hati-hati, karena longsor memang tidak harus hujan. Longsor juga bisa terjadi saat kemarau," ucap Kapolsek Salawu IPTU Dedi Hidayat di lokasi kejadian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sawah-sawah di terancam tak mendapat air," ucap Rizky, salah satu relawan BPBD Salawu.
Petani mengalami kerugian belasan juta rupiah akibat kejadian longsor. Tanaman padi dan cabai tertimbun tanah termasuk pohon abasia siap panen.
"Ini retakan sudah ada sih pas kemarau, disangka nggak longsor. Tahunya longsor," ucap Yunus, pemilik lahan.
Longsor mungkin terjadi akibat retakan besar di lahan pertanian setelah kemarau panjang. Tanah tidak kuat menahan beban tanaman di atasnya sehingga tanah ambles. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini