Kronologi Demo di Sekitar DPR yang Kembali Berujung Ricuh

Kronologi Demo di Sekitar DPR yang Kembali Berujung Ricuh

Tim detikcom - detikNews
Senin, 30 Sep 2019 21:12 WIB
Foto: Polisi pukul mundur massa di Jl Asia Afrika hingga ke arah Plaza Senayan (Ahmad Bil Wahid/detikcom)
Jakarta - Demonstrasi mahasiswa dan pelajar berlanjut. Massa ini terus menuntut agar sejumlah RUU kontroversial dicabut dan dikaji ulang. Makin sore dan makin malam, demo berujung ricuh. Seperti pada gelombang demo pada pekan lalu, ada kemungkinan massa disusupi.

Sebagaimana diketahui, mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Indonesia kembali menggelar aksi di depan gedung DPR. Kepala Departemen Kajian Strategis BEM Universitas Indonesia (UI), Elang, menyebut mahasiswa jaket kuning akan menyatakan tuntutannya terhadap penolakan RUU kontroversial dan pengesahan RUU PKS.

"Jadi kayak tuntutan RUU Pertanahan, untuk RKHUP sebenarnya juga kita melihat penundaan sudah cukup tapi idealnya di situ ada pencabutan draf dan dikaji ulang. Terus juga tuntutan terkait RUU lain juga nggak berubah," kata Elang saat dihubungi, Senin (30/9/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Selain itu, mahasiswa juga akan menyampaikan solidaritas terhadap rekannya yang terluka maupun meninggal dalam aksi demonstrasi. Untuk diketahui, ada dua mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari yang tewas saat berdemonstrasi. Tak hanya mahasiswa, massa pelajar juga turut turun aksi hari ini.

Pada Senin (30/9/2019) detikcom merangkum kronologi aksi demonstrasi yang berakhir ricuh ini. Berikut rangkaian kronologinya:


11.40 WIB: Massa pelajar mulai berdatangan

Massa aksi dari kelompok pelajar mulai mendatangi area gedung DPR/MPR sekitar pukul 11.40 WIB. Mereka berkumpul di belakang gedung DPR/MPR, Jalan Palmerah Timur.

Mereka tampak mengenakan seragam putih-abu-abu. Para pelajar mengaku berasal dari Depok dan Bogor. Mereka menyebut memilih janjian untuk berkumpul di area belakang gedung DPR/MPR RI.

"Gabungan, ada yang dari Depok, ada yang dari Bogor juga," ujar salah satu pelajar di lokasi.


13.40 WIB: Mahasiswa datang bergelombang bawa bendera

Kedatangan massa pelajar ini disusul oleh massa mahasiswa. Pantauan di Jalan Gatot Subroto sebelum Halte JCC Senayan, Jakarta sekitar pukul 13.40 WIB, massa bergerak secara bergelombang dengan tertib. Tampak ada mobil komando untuk aksi ini.

Mobil taktis seperti barracuda hingga water cannon milik polisi disiagakan. Begitu juga dengan ribuan personel kepolisian yang sudah berjaga di area depan gedung MPR/DPR.

Massa memakai almamater masing-masing. Mereka juga membawa beberapa bendera merah putih.


Dalam salah satu spanduknya, massa mahasiswa menyuarakan aspirasi tentang Papua. Mereka jalan berbanjar menuju gedung DPR. Lalu lintas di Jalan Gatot Subroto menuju Slipi menjadi tersendat. Selain mahasiswa, terdapat juga massa buruh dalam aksi ini.

Untuk diketahui, jalan menuju ke depan gedung DPR disekat. Tepatnya, di persimpangan antara jalan menuju Jalan Gerbang Pemuda dan Jalan Gatot Subroto.

14.27 WIB: Mahasiswa berkumpul di kawasan DPR

Sekitar pukul 14.27, massa mahasiswa mulai datang di pertigaan Jalan Gatot Subroto dan Jalan Gerbang Pemuda. Mahasiswa yang mengenakan jas almamater masing-masing itu hendak menuju depan gerbang DPR.

Mereka sambil mengangkat poster. Salah satunya berisi tulisan 'Pak polisi jangan persekusi saya! Saya ponakan Pak Tito'. Tak jelas siapa yang dimaksud dengan sosok Pak Tito itu. Poster lain bertuliskan meminta agar tidak ditembak: 'Jangan Ditembak. Kami Rakyat'. Polisi pun memblokir jalan ini.


15.15 WIB: Dua massa berbeda berdemo di Patung Kuda

Tak hanya di gedung DPR, massa mahasiswa pun berkumpul di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Massa mahasiswa itu terdiri dari dua kelompok yang saling berhadapan saat demonstrasi. Kedua massa berdemo dengan tema dan tuntutan berbeda, salah satunya pendukung UU KPK baru.

Massa pertama yang dahulu tiba dan berorasi adalah dari Forum Perjuangan Rakyat (FPR) dan mahasiswa Universitas Nasional (Unas). Mereka menuntut tanggung jawab Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal karhulta dan menuntut pemerintah yang bersih.

Sedangkan massa lain yang baru pada pukul 15.15 WIB adalah massa yang mendukung pengesahan UU KPK yang baru. Mereka berorasi dan berkumpul di depan gerbang Pintu Silang Monas, sementara massa mahasiswa dan FPR berada tepat di depan gedung Kementerian Pariwisata.


Sementara itu, Jalan Medan Merdeka Barat yang mengarah ke Jalan Medan Merdeka Barat dan Jalan Majapahit ditutup oleh polisi. Polisi memasang kawat berduri, mobil barikade, dan mobil water canon.

16.20 WIB: Diminta bubar, massa pelajar justru lempari polisi

Hari beranjak sore, massa pelajar yang berdemo di belakang gedung DPR mulai membuat kericuhan. Mereka melempari barisan polisi dengan botol berisi air dan juga sandal.

Pantauan sekitar pukul 16.20 WIB di lokasi, Jl Palmerah Timur yang berdekatan dengan Jalan Tentara Pelajar, Jakarta, massa diminta polisi untuk membubarkan diri. Sebab massa pelajar memblokade jalan.

"Adik-adik semua bubar, ini sudah ganggu lalu lintas, ganggu ketertiban," ujar salah seorang polisi lewat pengeras suara.

Alih-alih patuh, massa pelajar justru melempari barikade polisi yang berada. Ada botol-botol berisi air hingga sandal jepit yang dilemparkan ke arah polisi. Polisi tetap bertahan dan mengimbau massa agar tidak anarkistis.

16.35 WIB: Kericuhan pecah, massa pelajar lempari polisi pakai batu

Seperti halnya di Jl Palmerah Timur, pantauan di Jalan Tentara Pelajar, sekitar pukul 16.35 WIB, massa pelajar juga membuat ricuh. Awalnya meminta polisi membuka pintu DPR. Massa pelajar terus beryel-yel.

Tak lama kemudian, massa pelajar tampak melempar batu ke arah polisi yang membentuk barikade dengan tameng. Mereka juga memukuli tameng polisi dengan benda-benda keras. Bahkan, ada pelajar yang menghantam tameng polisi dari jarak dekat, sekitar 1 meter.


Barikade polisi berusaha mendesak mundur massa pelajar. Mereka maju selangkah-demi selangkah. Lemparan batu dan botol terus beterbangan ke arah polisi. Sesaat kemudian, polisi berupaya memecah massa dengan menembakkan gas air mata.

Kronologi Demo di Sekitar DPR yang Kembali Berujung RicuhFoto: Potret Para Pendemo di Garis Terdepan (Muhammad Ridho)


Massa kemudian terpencar. Ada yang berhamburan di sepanjang Tentara Pelajar, berlari ke arah Stasiun Palmerah dan mengungsi ke Pasar Palmerah.

Saat kericuhan pecah, polisi dari atas mobil komando terdengar memberikan imbauan. "Kami tidak melakukan apa-apa, kami tidak melakukan apa-apa, tahan, tahan," kata polisi.

16.40 WIB: Polisi menembakkan gas air mata di Jl Gatot Subroto

Sementara itu, di Jalan Gatot Subroto dekat pertigaan Jalan Gerbang Pemuda, Jakarta, polisi menembakkan gas air mata ke arah massa mahasiswa. Namun massa terus bertahan di sekitar lokasi.

Pantauan di lapangan, polisi mulai menembakkan gas air mata sekitar pukul 16.40 WIB. Terdengar dua kali tembakan gas air mata. Asap tampak mengepul hingga membuat mata terasa perih.

Massa perempuan kemudian ditempatkan ke lokasi yang paling belakang. Massa laki-laki berada di depan sambil berpegangan tangan.


16.30 WIB: Jalan Tol Dalkot, polisi buat barikade

Sejumlah massa masuk ke Jalan Tol Dalam Kota (Dalkot) di dekat gedung DPR/MPR. Polisi pun membuat barikade untuk mencegah massa mendekati gedung DPR/MPR.

Berdasarkan pantauan detikcom, massa tampak memasuki jalan Tol Dalam Kota setelah polisi melepaskan gas air mata. Tembakan gas air mata ini dilepaskan karena massa melempari iring-iringan kendaraan polisi yang melintas Jalan Tol Dalam Kota.

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 16.30 WIB. Polisi kemudian membuat barikade di Jalan Tol Dalam Kota pada lajur Semanggi menuju Slipi. Akibatnya, terjadi kemacetan cukup panjang di Jalan Tol Dalam Kota arah Grogol.

17.15 WIB: Stasiun Palmerah ditutup sementara

Karena kericuhan di sekitar gedung DPR, stasiun Palmerah ditutup untuk sementara. Penutupan ini demi keamanan.

"Untuk sementara waktu pada sore ini mulai pukul 17.15 WIB Stasiun Palmerah ditutup," ungkap Kahumas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa dalam keterangan tertulis, Senin (30/9/2019).


18.06 WIB: Kericuhan kembali pecah

Sempat kondusif, kericuhan kembali pecah di Jl Tentara Pelajar, Senayan, belakang gedung DPR. Massa pelajar melempari polisi dengan batu.

Pantauan di lokasi, pelemparan batu ke arah polisi terjadi sekitar pukul 18.06 WIB. Polisi melepaskan tembakan gas air mata untuk memukul mundur massa.

Kelompok massa kini terbagi di dua titik. Ada massa yang berada di dekat gedung Kompas Gramedia, ada juga yang berada di dekat Pasar Palmerah.

Selain di belakang DPR, kericuhan terjadi di depan gedung DPR arah flyover Slipi. Massa juga melempari batu dan dipukul mundur polisi dengan gas air mata.

18.08 WIB: Massa ricuh, personel TNI dan polisi terluka

Massa demonstrasi di depan gedung DPR dekat Restoran Pulau Dua terlibat kericuhan dengan aparat. Mereka melempari aparat keamanan dengan batu dan petasan hingga menyebabkan dua aparat terluka.

Pantauan pukul 18.08 WIB terlihat seorang personel TNI dan personel Polisi mengalami luka ditolong oleh aparat lainnya dan petugas medis.

Aparat yang terluka itu dibawa menjauh dari kerumunan massa. Keduanya terlihat duduk di trotoar.

18.15 WIB: Massa rusuh di KM 8 Tol Semanggi

Massa merusuh di Km 8 Tol Semanggi, Jakarta, malam ini. Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Pantauan sekitar pukul 18.15 WIB, massa datang dari arah Cawang masuk ke Jalan Tol Dalam Kota. Polisi kemudian menghalau massa.

Sejumlah anggota Sabhara membuat barikade di tengah jalan tol. Namun massa tetap berjalan ke arah Slipi.


Polisi pun kemudian mengeluarkan tembakan gas air mata. Massa kemudian mundur hingga posisinya berada di depan Plaza Mandiri.

Sementara sejumlah polisi membuat barikade di Jalan Gatot Subroto, tepatnya di samping Plaza Mandiri. Kendaraan tidak bisa melintas di jalan tersebut.

Polisi membuat barikade menutup jalan depan gedung BPK arah Semanggi. Polisi menghalau massa yang sempat berkumpul di depan BPK.

18.30 WIB: Polisi bikin barisan ke arah Semanggi

Pantauan di lokasi pukul 18.30 WIB polisi membuat barisan menghadap ke arah Semanggi. Tak lagi terlihat massa di lokasi usai sempat ricuh.

Kericuhan hari ini terjadi di depan gedung DPR dekat restoran Pulau Dua Senayan termasuk di Jl Tentara Pelajar belakang gedung DPR.

Massa melempari polisi dengan batu. Polisi melepaskan tembakan gas air mata untuk memukul mundur massa.

18:45 WIB: Suasana makin panas, polisi dan massa bentrok

Massa masih bertahan di Jalan Tentara Pelajar, Jakarta dan melempari polisi dengan batu. Lemparan batu itu dibalas polisi dengan tembakan gas air mata.

Pantauan sekitar pukul 18.45 WIB, massa melarikan diri ketika polisi menembakkan gas air mata. Mereka bersembunyi di tempat yang lebih aman.

Ketika gas air mata tak dilepaskan, massa kembali mendekati polisi. Mereka melempari polisi dengan batu.

Tempat kumpul massa di belakang gedung DPR tinggal hanya satu titik yaitu di Jalan Tentara Pelajar. Sebelumnya massa sempat berkumpul di Jalan Palmerah Timur dan arah Pasar Palmerah. Namun kini massa sudah bubar.


Kapolres Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan mengimbau massa yang masih bertahan di Jalan Tentara Pelajar untuk segera pulang. Menurut Harry, polisi bisa saja menangkap massa tersebut.

"Adik-adik di jalan itu kalian bisa bubar, pulang ke rumah masing-masing. Kalau tidak kami bisa saja kejar, menangkap adik-adik dari belakang. Kalau kalian masyarakat Indonesia yang cinta damai, sekarang adik-adik bubar," kata Harry lewat pengeras suara.

19.19 WIB: Massa berlarian usai tembakan gas air mata

Polisi mengeluarkan tembakan gas air mata di lokasi tersebut. Pantauan di lokasi, pada pukul 19.19 WIB, tampak massa berlarian ke arah polisi yang berjaga-jaga di Jalan Gatot Subroto. Massa melempari polisi dengan batu.

Polisi kemudian melepaskan tembakan gas air mata. Satu unit mobil water canon dikeluarkan dan disiagakan di depan Markas Polda Metro Jaya.

Polisi juga menyiagakan water canon dan baracuda di KM 8 Tol Semanggi. Massa tampak berlarian dari Silipi ke arah Cawang.

Di tengah situasi itu, tampak tiga pedagang kaki lima lari kocar-kacir sambil mendorong gerobaknya. Mereka tampak panik, lalu menyelamatkan di Halte Komdak.

Sementara arus lintas di Jalan Gatot Subroto yang mengarah ke Slipi ditutup total. Sementara arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto ke Cawang terlihat padat merayap.

Sementara itu, di Jalan Tentara Pelajar, massa melemparkan molotov ke arah barikade polisi Molotov tersebut lalu meledak di jalanan. Api sempat besar, lalu petugas dengan cepat memadamkan api.

Setelah itu polisi menembakkan gas air mata ke arah massa yang di arah Jalan Tentara Pelajar. Massa sempat mundur. Polisi melepaskan gas air mata tiap kali massa mendekat ke gedung DPR.

19.43 WIB: Polisi menangkap massa rusuh

Polisi menangkapi massa yang rusuh di Jalan Tentara Pelajar, Jakarta. Puluhan massa ditangkap.

Pantauan pukul 19.43 WIB, polisi berboncengan 20-an sepeda motor tampak bergerak dari Jalan Gelora, Jakarta. Mereka melintasi rel kereta api Palmerah lalu menuju Jalan Tentara Pelajar.

Tak Lama, belasan polisi polisi kembali. Setiap satu motor membawa satu orang massa. Massa yang ditangkap itu dibawa ke arah Jalan Gelora, belakang gedung DPR. Kemudian, ada belasan sepeda motor polisi lagi yang kembali. Setiap motor membawa satu orang massa.

20.15 WIB: Massa pelajar truk molen

Kronologi Demo di Sekitar DPR yang Kembali Berujung RicuhFoto: Elza-detikcom


Ada massa pelajar ada yang menaiki truk. Pantauan di Jalan Gatot Subroto arah Cawang sekitar pukul 20.15 WIB, banyak pelajar yang berjalan kaki. Mereka terlihat berkelompok. Mereka tampak berbaju putih abu-abu ala pelajar menumpang truk yang mengarah ke Cawang.

Selain itu, massa pelajar tersebut juga ada yang menumpangi truk hingga truk molen. Mereka menyetop si sopir truk yang sedang mengarah ke Cawang.


20.30 WIB: Polisi terus desak massa mundur

Polisi terus mendesak mundur massa yang ada di Jl Asia Afrika, Jakarta Pusat, ke arah Plaza Senayan (PS). Tampak ada 3 orang massa yang diamankan polisi.

Pantauan sekitar pukul 20.30 WIB, lapisan barisan terdepan polisi ada di depan Plaza Senayan (PS), Jakarta. Barikade polisi bergerak bersama kendaraan taktis barracuda dan water cannon.

Terlihat ada tiga orang yang diamankan. Ada yang digiring berjalan ke Hotel Mulia dan ada juga yang dimasukkan ke mobil barracuda. Polisi menyisir massa tersebut sisi kanan dan kiri Jl Asia Afrika.


Simak Video "Hujan Petasan Vs Barikade Polisi di Kawasan Stasiun Palmerah!"

[Gambas:Video 20detik]

Halaman 2 dari 6
(rdp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads