Zainal Arifin, suami Putri saat dihubungi melalui sambungan telepon menceritakan, saat demo itu pecah istrinya sedang tidur. Tiba-tiba Ibu Putri mengeluh sakit dan setelah dicek betisnya mengalami luka tembak.
"Dia (Putri) sedang tidur di kamar, saya sedang berada di depan lagi kerja, tiba-tiba saya dengar ada suara tang, saya kemudian masuk ke dalam," terangnya Senin (30/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat masuk ke dalam kamar, ia kemudian melihat jika kaki sang istri sudah berdarah. Ia pun tidak berpikir jika darah dari kaki istrinya itu akibat dari tembakan. Lokasi rumah Putri memang tidak jauh dari lokasi kerusuhan saat demo.
"Lubang kakinya sebelah kanan, saya pikir ada benda yang jatuh dari atas seng," ujarnya.
Ia juga sempat berpikir jika sore itu selain terkena benda yang jatuh mungkin juga karena senapan burung. Ia sempat bertanya kepada orang di sekeliling rumahnya, apakah ada yang bermain senapan burung.
"Setelah saya bawa ke rumah sakit, baru dicek jika ternyata istri saya terkena senjata tapi bukan senapan api," katanya.
Diperkirakan kedalaman akibat peluru yang telah menancap yakni sekitar 4 cm. Zainal pun sempat melihat jika proyektil yang berwarna kuning keemasan itu panjangnya sekitar 1 cm lebih. Zainal juga was-was dengan kejadian ini karena istrinya sedang mengandung calon buah hatinya. Terkait musibah yang menimpa istrinya itu, ia pun telah melaporkan kejadiannya di Polres Kendari.
"Iya sedang hamil," ujarnya.
Demo ricuh di Kendari menyebabkan 2 mahasiswa tewas. Mereka yang tewas ialah Randy dan Yusuf, mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO), Randy tewas ditembak sedangkan Yusuf tewas akibat pukulan benda tumpul.
Simak Video "Senjata Apa yang Tewaskan Mahasiswa Kendari? Polisi Akan Uji Balistik"
Halaman 2 dari 2