Usai Ricuh di Wamena, Wiranto Sebut Pengungsi di Jayapura Capai 3.225 Orang

Usai Ricuh di Wamena, Wiranto Sebut Pengungsi di Jayapura Capai 3.225 Orang

Eva Safitri - detikNews
Senin, 30 Sep 2019 16:10 WIB
Foto: Menko Polhukam Wiranto (Jefrie/detikcom)
Jakarta - Menko Polhukam Wiranto mengatakan ada 3.225 orang pengungsi di Jayapura, Papua, usai kericuhan yang pecah di Wamena pada Senin (23/9). Aparat keamanan setempat berupaya meminta para pengungsi kembali ke rumah.

"Sekarang ini jumlah pengungsian di Jayapura sejarah tercatat 3.225 orang. Oleh karena itu, aparat keamanan Pemda sedang berusaha untuk meminta mereka untuk kembali ke daerah masing-masing, tapi dengan jaminan keamanan, baik dari para pemuka adat di Wamena, dan juga dari aparat keamanan mereka bisa tetap melanjutkan aktivitasnya sebagai penggerak ekonomi daerah, agar ekonomi daerah tidak luntur," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan saat ini kondisi secara umum di Papua dan Papua Barat sudah kondusif. Menurutnya, para pengungsi saat ini merupakan efek karena para pendatang merasa tidak aman di Wamena.

"Tentang Papua dan Papua Barat secara umum dilaporkan kondisi sudah sangat kondusif, baik di Papua maupun Papua Barat, memang masih ada residu yang harus kita selesaikan, antara lain tentang pengungsian dari Wamena. Setelah terjadi kerusuhan itu kemudian banyak para pendatang yang kemudian merasa tidak aman dan minta diungsikan ke tempat yang aman di Jayapura," ujarnya.

Wiranto mengatakan kalau warga ramai-ramai keluar dari Wamena, maka bisa berdampak pada roda perekonomian. "Jadi bisa dibayangkan kalau mereka kemudian berbondong-bondong keluar dari Wamena, lalu siapa yang menggerakkan roda perekonomian di daerah itu?" ucapnya.



Dia meminta masyarakat meningkatkan rasa Bhinneka Tunggal Ika. Sehingga masyarakat tetap utuh dan tidak mudah terpengaruh dengan isu liar yang dapat mengacaukan kehidupan bernegara.

"Jangan sampai itu kemudian kita kacaukan sendiri, jangan sampai itu kita pecahkan sendiri, jangan sampai itu kemudian kita Ubah menjadi kelompok individualisme dalam suatu kumpulan masyarakat. Ini yang menjadi tantangan kita," tuturnya.

Presiden Jokowi juga telah mengucapkan dukacita atas meninggalnya 33 orang akibat rusuh di Wamena, Papua. Jokowi menyampaikan komitmen aparat keamanan siap melindungi warga.

"Saya ucapkan duka mendalam meninggalnya korban di Wamena, 33 meninggal. Perlu saya sampaikan aparat keamanan kerja keras lindungi warga," kata Jokowi kepada wartawan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (30/9)


Wiranto: Ada Gelombang Baru Demo Ciptakan Kerusuhan

[Gambas:Video 20detik]

Halaman 2 dari 2
(eva/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads