.webp)
Pantauan detikcom, aksi digelar Aliansi Mahasiswa Muhammadiyah Bersatu di depan Polda Sumsel. Mahasiswa minta polisi mengusut tuntas tewasnya Yusuf (21) dan Randi (19) di Kendari, Sulawesi Tenggara.
"Kami minta polisi mengusut mahasiswa yang meninggal saat ikut aksi di Kendari. Kapolri harus mengusut tuntas penyebab mereka meninggal," ujar koordinator aksi, Muhamad Iqbal saat ditemui di Mapolda, Senin (30/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka adalah pahlawan bangsa kita. Apakah mereka sendiri, tidak. Mereka tidak sendiri, mereka adalah pahlawan yang gugur demi rakyat. Rakyat sudah bersama mereka," kata Iqbal dari mobil komando.
Seletelah mahasiswa menyampaikan orasi, Kapolresta Palembang Kombes Didi Hayamasyah langsung menemui. Didi menandatanganu dan menerima tuntutan mahasiswa.
"Kami akan tindaklanjuti tuntutan adik-adik semuanya," terang Didi dari mobil komando.
 Foto: Mahasiswa dan polisi di Sumsel Salat Gaib bersama (Raja-detik) |
Setelah menandatangani tuntutan itu, mahasiswa mengajak Didi dan Kabid Humas Polda, Kombes Supriadi salat ghaib. Hal ini diikuti polisi yang ada di barisan belakang usai pengamanan.
"Hari ini kami dan polisi menggelar salat ghaib. Ini adalah bentuk nyata dukungan dengan mendoakan teman kami Randi dan Yusuf yang meninggal saat aksi di Kendari," terang Koordinator Lapangan, Caesar Sophan.
"Kita tidak mau ada korban lain, insiden di Kendari adalah yang terakhir. Jangan lagi ada korban dalam aksi mahasiswa," katanya.
Setelah salat ghaib digelar, mahasiswa membubarkan diri dengan tertib. Polisi pun kembali membuka lalulintas depan Polda Sumsel yang sempat ditutup dan dialihkan.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
