24 Warga Sulsel Tewas Akibat Rusuh di Wamena, 1.300 Orang Mengungsi

24 Warga Sulsel Tewas Akibat Rusuh di Wamena, 1.300 Orang Mengungsi

Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Senin, 30 Sep 2019 11:15 WIB
Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah (Antara Foto)
Makassar - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menyampaikan 24 warga Sulsel meninggal dunia saat kerusuhan di Wamena, Jayawijaya, Papua, pecah. Selain itu, 1.300 warga Sulsel mengungsi dari Wamena.

"Kita turut berduka atas meninggalnya beberapa saudara-saudara kita. Saya dapat laporan sekitar 24 orang saat ini meninggal, untuk kita ikut berduka," kata Nurdin Abdullah dalam keterangannya kepada detikcom, Senin (30/9/2019).

Menyikapi perkembangan Wamena saat ini, Nurdin Abdullah menyampaikan bahwa hari ini perlahan-lahan mulai kondusif dan juga beberapa pengungsi dari Wamena ke Jayapura serta ada juga yang mengungsi di tempat lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ia terus memantau dan berkoordinasi terkait kondisi Wamena, termasuk apakah akan dievakuasi kembali ke Makassar.

"Tapi tentu kita berkomunikasi dengan pemerintah setempat dulu, mudah-mudahan kondisi ini semakin baik, semakin kondusif, sehingga masyarakat kita yang ada di Papua bisa lebih tenang," harapnya.



Sedangkan Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi-Selatan (KKSS) Mansur menyatakan kondisi saat ini mulai berangsur-angsur membaik. Dia menambahkan, ada 1.300 warga mengungsi dari Wamena. Dia menguraikan mereka ditampung di rumah-rumah tongkonan warga, di asrama Lanud 751 Jayapura, Rindam Jayapura, dan sebagian ada di keluarga masing-masing.

"Kondisi terakhir di Wamena sudah aman dan kondusif. Aktivitas masyarakat sudah mulai berjalan sejak hari ini," papar Mansur.

Warga masyarakat yang keluar dari Wamena kebanyakan kaum ibu dan anak-anak disebabkan oleh trauma melihat kondisi rumahnya terbakar dan peristiwa yang terjadi. Namun sebagian warga bertahan untuk menjaga rumah masing-masing.
Halaman 2 dari 2
(rvk/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads