"Maaf untuk evakuasi saya belum bisa kasih statement karena belum ada perintah langsung," kata Danlanud Hasanuddin, Marsekal Madya Haris Haryanto kepada detikcom Senin (30/9/2019).
"Intinya Hercules sudah ada yang standby di Papua, perkembangan kita pantau," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, Lanud Hasanuddin hanya sebagai tempat tujuan jika proses evakuasi dilakukan sehingga dia tidak dapat berkomentar lebih lanjut
"Kita ini kan tempat tujuan, ya tinggal menerima saja. Beda dengan kasus Palu yang mana saya mempunyai Detasemen di sana jadi merupakan wilayah tanggung jawab saya," ungkapnya.
Sebelumnya, wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman berada di Wamena, Papua, untuk melihat langsung para pengungsi Sulsel. Dia menyebut, pascakonflik di Wamena, sudah sekitar 10 ribu warga yang meminta dievakuasi.
"Wamena sudah mulai kondusif, hanya kondisi perekonomian yang lumpuh total, Menurut informasi, hari ini anak sekolah sudah masuk sekolah, masyarakat yang telah didaftar untuk di evakuasi sebanyak kurang-lebih 10 ribu orang," kata Andi Sudirman Sulaiman.
Ia menjelaskan, kunjungannya ke Papua bertujuan bertemu langsung masyarakat Sulawesi Selatan yang menjadi korban di Wamena. Menurutnya, pemerintah Papua telah melakukan berbagai macam pendekatan, dari menjalin komunikasi dengan tokoh masyarakat dan pemuka agama hingga pendekatan kultural dan agama.
"Pemerintah Papua telah dan terus melakukan berbagai macam pendekatan untuk meredam konflik yang terjadi di Wamena, semoga saudara kita asal Sulawesi Selatan selalu dalam lindungan Allah Subhanahu wa Ta'ala," ungkapnya.
Pascarusuh, Warga Pendatang di Wamena Mudik ke Kampung Halaman:
(fiq/gbr)