Masyarakat tak menyangka D diduga terlibat jaringan teroris. D dikenal sebagai sosok pemuda yang sempat menggilai musik bergenre punk.
"Ya saya tak menyangka. Dulunya itu anak punk, senang musik yang kaya underground gitu," kata Kepala Desa Cangko Fatkhurohman kepada detikcom di kediamannya, Sabtu (28/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, lanjut dia, terduga D dikenal tertutup. Fatkhurohman menjelaskan D mengaku memiliki aliran agama yang berbeda dibandingkan dengan masyarakat sekitar. "Ya katanya tahlilan itu tidak boleh, katanya beda aliran. Ya begitu-begitu," ucap Fatkhurohman.
Senada disampaikan salah seorang tokoh masyarakat, Haris. Haris tak menaruh curiga terhadap D. "Memang tadinya anak punk. Beberapa bulan berubah, sering musala. Tapi sering berangkat nggak tahu kemana, mungkin cari nafkah," kata Haris.
Haris mengungkapkan bahwa D sempat tak aktif ke musala dalam waktu beberapa minggu. "Saya cari tahu, saya sempat mengobrol dengan teman-temannya, katanya beda aliran. Saya juga kurang paham aliran di sini maksudnya bagaimana. Katanya sih kaya perbedaan pandangan soal tahlilan, ya begitu," tutur Haris. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini